Seminar Teknologi Multimedia dan Prospek Pengembangan Usahanya di Indonesia
Oleh Unit Sumber Daya Informasi
Editor Unit Sumber Daya Informasi
Telah dilaksanakan Seminar Teknologi Multimedia dan Prospek Pengembangan Usahanya di Indonesia pada hari Senin, 29 Januari 2003 di gedung Aula Barat ITB. Sebagai Keynote Speaker pada acara tersebut Prof. Dr. Ir. Iskandar Alisyahbana.
Teknologi multimedia dipandang sebagai revolusi ketiga dalam teknologi informasi, setelah automasi (komputasi) dan internet (networking). Pada dasarnya teknologi informasi menciptakan, memproses, menyimpan, mengirim, dan menyajikan data digital. Kemampuan ini menghasilkan banyak aplikasi yang sangat bermanfaat. Pertama, automasi memudahkan manusia melakukan pekerjaan rutin dan berat secara fisik. Kedua, internet memperkaya sumber informasi sehingga interaksi dan kualitas keputusan menjadi lebih cerdas. Ketiga, multimedia mengintegrasikan unsur keindahan, seni, dan ekspresi diri ke dalam teknologi informasi. Kemampuan ini memungkinkan dihasilkan berbagai fungsi dan layanan yang meningkatkan kualitas hidup manusia.
Teknologi multimedia mampu membawa informasi audio visual secara terintegrasi ke dalam dunia digital. Ini pada gilirannya memungkinkan ekspresi ini diperkaya dan disebarluaskan dengan memanfaatkan teknologi prosesor, penyimpanan data, dan jaringan Internet yang terus berkembang.
Datangnya era teknologi multimedia memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan di bidang industri dan bisnis teknologi informasi. Berbeda dengan kedua revolusi pertama (automasi dan internet) dimana bangsa-bangsa maju telah menanamkan kemampuan teknologi serta pengembangan usahanya, maka Indonesia saat ini mendapatkan kesempatan untuk masuk melalui revolusi ketiga ini. Peluang Indonesia ini diperkuat dengan kayanya konten multimedia yang bisa digali dari kultur Indonesia. Musik, video, animasi dan produk kultural Indonesia berpeluang untuk diekspor dalam format digital. Demikian pula, keindahan alam maupun kreasi Indonesia dapat didigitalkan. Kemampuan artistik dari tenaga ahli teknologi informasi Indonesia juga ternyata mampu bersaing dengan tenaga dari negara seperti India dan Cina.
Peluang ini dapat diraih apabila diperoleh strategi pengembangan yang tepat. Strategi dimulai dengan perluasan visi menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk multimedia kelas dunia. Selanjutnya, perlu dikembangkan secara paralel kegiatan penguasaan teknologi multimedia dan pengembangan entrepreneurship di bidang ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan lintas disiplin dan sektor, karena memadukan dunia artistik dengan dunia teknologi. Oleh sebab itu penyiapan SDM pun perlu dilakukan.
Untuk menyongsong teknologi dan peluang ini, dbutuhkan pemahaman mengenai bagaimana sebaiknya langkah-langkah yang diambil agar tumbuh industri multimedia di Indonesia, baik dalam bentuk skala besar maupun skala kecil. Perlu diidentifikasi juga teknologi multimedia yang relevan dengan produk dan layanan multimedia yang hendak dihasilkan industri Indonesia. Kemudian perlu diramalkan prospek bisnis multimedia di Indonesia beserta perumusan langkah-langkah untuk menuntun para entrepreneur untuk memasuki bisnis berbasis teknologi multimedia ini.
Laboratorium Sinyal dan Sistem (ITB-Texas Instruments DSP Elite Laboratory) Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan DSP Research and Techology Group PPAU-Mikrolektronika ITB membuka kesempatan bagi Anda untuk memahami lebih lanjut topik-topik ini melalui seminar Teknologi Multimedia dan Prospek Pengembangan Usahanya di Indonesia pada tanggal 29 Januari 2003 bertempat di Aula Barat Kampus ITB, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, 40132. Seminar ini menghadirkan pakar-pakar yang berkompeten dari berbagai lintas bidang, seperti akademisi, pakar multimedia, pelaku bisnis multimedia, dan venture capitalist. (sumber: http://www.dsp.itb.ac.id/seminar/info.html)
Dalam Seminar tersebut, Iskandar Alisyahbana menyampaikan presentasi yang berjudul The Great Telecom Crash, What Went Wrong