Serunya Pengembangan Kepemimpinan dan Pemahaman Interkultural di AIESEC Exchange Fair 2011
Oleh Ria Ayu Pramudita
Editor Ria Ayu Pramudita
BANDUNG, itb.ac.id - Association Internationale des Étudiants en Sciences Économiques et Commerciales atau yang lebih dikenal dengan akronim AIESEC telah banyak dikenal masyarakat dengan program-program pertukaran mahasiswa yang telah memberikan banyak kesempatan kepada anak-anak muda Indonesia untuk mengembangkan diri di berbagai negara di penjuru dunia. Untuk lebih memperkenalkan program-program dan filosofi organisasi ini, AIESEC Local Chapter (LC) Bandung akan mengadakan AIESEC Exchange Fair 2011 pada Minggu (19/03/11) di Aula Timur ITB.
"Dalam acara ini akan ada acara Global Village yang memperkenalkan negara-negara tujuan exchange, pembicara-pembicara yang berbagi pengalaman tentang exchange program dan youth changemaking, serta sosialisasi kesempatan-kesempatan exchange yang dibuka oleh AIESEC," terang Raisha sebagai panitia AIESEC Exchange Fair 2011 dalam konferensi pers di Campus Center (CC) Barat ITB (17/03/11).
Dalam konferensi pers yang diadakan di Ruang 29 CC Barat ini, hadir pula Presiden AIESEC LC Bandung, Soraya Medina Amrina Rosadha dan Raisha, panitia AIESEC Exchange Fair 2011, yang mewakili Ketua Panitia AIESEC Exchange Fair 2011, Aditya Mulya (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB 2010). Soraya menjelaskan tentang dua program utama AIESEC yang menganut filosofi 'peace and fulfillment of humankind's potential', yaitu exchange dan leadership. AIESEC percaya bahwa mahasiswa perlu memiliki pemahaman lintas budaya (yang difasilitasi oleh program pertukaran mahasiswa) dan kepemimpinan agar mampu menyelesaikan masalah-masalah dunia seperti HIV/AIDS, kemiskinan, dan masalah-masalah lingkungan.
AIESEC yang memiliki 6 cabang di Indonesia: Bandung, Surabaya, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, Universitas Indonesia, dan Universitas Brawijaya ini secara rutin mengundang dan memberikan akses pertukaran pelajar untuk hidup bersama keluarga angkat dan secara volunteer membuat proyek untuk membangun negara tujuan. Exchange Fair merupakan salah satu ajang sosialiasi rutin yang dilakukan oleh AIESEC LC Bandung sejak tahun 2009.
Dalam AIESEC Exchange Fair kali ini akan diundang pembicara-pembicara seperti Alanda Kariza dan Erditya Arfah. Alanda Kariza merupakan salah satu penggerak Indonesian Youth Conference, wakil Indonesia dalam Global Changemaker, dan penulis buku 'Vice Versa', sementara Erditya Arfah merupakan returnee AIESEC dari Polandia yang mendapatkan pengalaman luar biasa dengan hanya mengeluarkan uang lima juta rupiah. Akan hadir juga Rumah Cemara, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang pencegahan HIV/AIDS. Banyak hal yang akan dibicarakan mengenai pemahaman interkultural dan perubahan oleh kaum muda demi dunia yang lebih baik.
Selain itu juga akan dibuka booths negara-negara tujuan exchange AIESEC, seperti Ukraina, Turki, Malaysia, Rusia, Republik Rakyat Cina, Taiwan, dan India, dengan penjelasan langsung dari returnee dari negara masing-masing. Para mahasiswa yang ingin berpartisipasi dalam program pertukaran ini tentunya ingin mengenal lebih baik negara tujuannya sebelum akhirnya mendaftar salah satu program yang disediakan oleh AIESEC, yang juga bisa dilakukan dalam Exchange Fair kali ini. Kesempatan untuk menambah pengalaman dan pemahaman mengenai sudut-sudut pandang berbeda dari penjuru dunia sedang dibuka lebar.