SIBADES HMS ITB: Senyum Mereka, Senyum Kami
Oleh Vernida Mufidah
Editor Vernida Mufidah
Dilihat dari latar belakangnya, SIBADES merupakan upaya nyata yang dilakukan mahasiswa teknik sipil ITB untuk mengaplikasikan keilmuan yang didapat selama perkuliahan agar meringankan permasalahan infrastruktur masyarakat. Di tahun 2010, HMS ITB telah melaksanakan SIBADES berupa pembangungan jembatan di Desa Cicariuk, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Untuk tahun ini, proyek yang dilaksanakan oleh SIBADES adalah rekonstruksi SDN Puncak Raya di Desa Margaluyu, Pangalengan. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak awal 2011, dimulai dari tahap survei hingga pengerjaan struktur bangunan. Fardy Muhammad Ichsan (Teknik Sipil 2008) dipercaya sebagai ketua SIBADES 2011 yang akan mengoordinir peaksanaan agenda.
Rekonstruksi SDN Puncak Raya, Margaluyu - Pangalengan ini didesain dengan struktur tahan gempa. Hal ini dikarenakan Pangalengan termasuk daerah yang rawan terkena gempa bumi. Terbukti, di tahun 2009 ketika gempa melanda kawasan Tasikmalaya dan sekitarnya, sekolah dasar ini ikut terkena imbasnya. Untuk itu, diperlukan suatu rancangan bangunan yang tahan gempa, terutama bangunan yang diperuntukan sebagai fasilitas pendidikan. Sebagai pendahuluan kegiatan rekonstruksi ini, dilaksanakan sebuah Seminar Rakyat yang bertujuan memberikan pencerdasan kepada masyarakat di desa Margaluyu tentang bangunan tahan gempa serta mitigasi bencana dari aspek sosial kemasyarakatannya.
Tingkatkan Rasa Peduli pada Masyarakat
Sebagai bentuk upaya mendekatkan diri ke masyarakat, SIBADES mengadakan kegiatan kerja sosial di Kampung Puncak Raya ini pada tanggal 17-21 desember 2011. Pada intinya, kegiatan selama 5 hari tersebut bertujuan untuk meningkatkan "sense" kemasyarakatan mahasiswa sekaligus terlibat secara langsung dalam proses konstruksi bangunan sekolah dasar. Harapannya, mahasiswa dapat melihat secara nyata aplikasi bidang keilmuannya dalam penerapan di lapangan. Selama hampir seminggu itu pula, mahasiswa berinteraksi dengan warga dan melakukan berbagai kegiatan.
Di hari pertama, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok ditempatkan di rumah warga yang sudah ditentukan. Tercatat sekitar 200 anggota HMS yang menempati 40 rumah warga yang tersebar di 4 RT. Esok harinya, kegiatan diawali dengan senam pagi bersama di pinggir Situ Cipanunjang. Setelahnya, mahasiswa mulai terlibat dalam berbagai kegiatan konstruksi seperti pemasangan paving block, pengecoran kolom, pekerjaan galian septic tank, dan tidak lupa kegiatan bermain dengan anak-anak SD. Kegiatan konstruksi yang relatif sama juga dilaksanakan di hari ketiga. Namun, hari ketiga ini diawali dengan agenda tracking ke perkebunan teh di pagi harinya, dan ditutup dengan olahraga bersama di sore hari.
Di hari keempat, aktivitas mahasiswa difokuskan untuk berinteraksi penuh dengan warga, yaitu melalui kegiatan berkebun, memerah susu sapi, hingga pertandingan sepak bola bersama warga. Malam harinya, agenda ditutup dengan malam keakraban bersama warga. Tidak tanggung-tanggung, malam yang begitu dingin dapat dikalahkan dengan hangatnya kebersamaan antara mahasiswa dan warga. Sedikitnya 200 orang warga dari berbagai golongan umur, berbaur dengan seluruh anggota HMS. Ditambah lagi, acara malam tersebut dimeriahkan dengan puluhan tembang dangdut non-stop bersama warga: 12 kelompok kesenian anak SD, 4 kelompok Ibu-ibu PKK, 2 kelompok penari Jaipongan, dan 2 kelompok dangdut dari kalangan pemuda-pemudi setempat.
Rangkaian malam panjang ini berakhir pukul 24.00. Acara pun ditutup dengan pemberian plakat dari HMS ITB kepada perwakilan warga. Icang, panggilan akrab ketua SIBADES 2011 HMS ITB, diakhir acara memberi sedikit 'wejangan' kepada massa HMS dan warga atas kegiatan selama ini. "Saya percaya bahwa SIBADES tahun depan pasti bisa lebih baik dari tahun ini, karena SIBADES adalah HMS," ujar Icang menutup kata-katanya malam itu. Esok hari, usai berpamitan dengan para warga, massa HMS pun kembali ke Bandung dengan membawa berbagai macam pengalaman yang tentu akan berguna di kemudian hari.
"SIBADES hanyalah upaya kecil yang coba direalisasikan oleh kami (HMS ITB), dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan. Pada akhirya, masyarakat sepenuhnyalah yang menentukan. Dengan kesadaran akan pentingnya arti pendidikan, sudah seharusnya mereka memberdayakan fasilitas yang ada dengan menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk kemudian kembali membangun daerahnya kelak. Kami hanya berharap, suatu hari nanti akan lahir kaum terdidik yang membawa angin perubahan bagi kemajuan bangsa Indonesia dari bocah-bocah lugu SDN Puncak Raya," kutipan Icang dalam tulisannya tentang SIBADES.
Hari Triwibowo (Teknik Sipil 2008)
Himpunan Mahasiswa Sipil ITB