SpectroLab: Inovasi Reaktor Pemfilteran Limbah Cair Industri Tekstil Portabel Gagasan Mahasiswa Teknik Elektro ITB

Oleh Maharani Rachmawati Purnomo - Mahasiswa Oseanografi, 2020

Editor M. Naufal Hafizh

Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., saat menyambangi stand SpectroLab (Dok. Istimewa)

BANDUNG, itb.ac.id — Zat pewarna sintetis buangan industri tekstil berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Salah satu produk yang dikembangkan untuk mengatasinya adalah filter Metal Organic Framework (MOF) garapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namun, dalam penggunaannya diperlukan tahapan sekuensial yang dilakukan terpisah sehingga memakan banyak waktu.

Hal inilah yang mendasari tiga mahasiswa Teknik Elektro 2020 yang terdiri atas Muhammad Raihan, Elmo Ryaner Panggabean, dan Gilbert Ng mencetuskan SpectroLab sebagai tugas akhir guna mengatasi kekurangan tersebut. Karya tersebut merupakan karya tugas akhir mahasiswa yang merupakan hasil kerja sama antara ITB dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), khususnya dengan Prof. Dr. rer. nat. Witri Wahyu Lestari, S.Si., M.Sc. dari Program Studi Kimia.

SpectroLab adalah sebuah reaktor filter portabel yang dibekali dengan spektrofotometer. “Produk ini mengintegrasikan tahapan pengambilan sampel, proses filtrasi, dan pengukuran untuk pengolahan limbah tekstil. Dalam pengujiannya kami menggunakan limbah zat pewarna indigo carmine (ungu),” ujar Gilbert.

Mulanya sampel diletakkan pada wadah penampungan sampel bervolume 250 ml dan kemudian ditranspor menggunakan pompa peristaltik. Selanjutnya reaktor filter akan menggabungkan sampel limbah pewarna dengan bubuk filter MOF. Temperatur dan kecepatan pengadukannya dapat diatur agar filtrasi berjalan dengan optimal. Setelah proses filtrasi selesai, limbah yang sudah terfiltrasi akan diukur nilai absorbansinya dalam spektrum cahaya tampak dengan metode spektrofotometri. Data pengukuran yang diperoleh ini dapat disimpan dalam penyimpanan lokal berkapasitas 32 GB.

Pengguna dapat mengendalikan proses filtrasi dengan tombol "Start" dan "Stop". Pengukuran juga dapat dilakukan berulang kali dalam satu sesi ataupun lebih. Akurasinya mencapai 90 persen untuk nilai absorbansi puncak dan 98,57 persen untuk nilai panjang gelombang puncak.

Penyerahan penghargaan Best Engineering Research. (Dok. Istimewa)

Gilbert menyebutkan dalam proses pengerjaannya, mereka turut memadukan keilmuan lain di luar Teknik Elektro, yaitu Kimia dan Fisika. Pengembangan dan pengujian produknya terbilang sukses sesuai harapan. Karya tersebut tak lepas dari panduan Ir. Akhmadi Surawijaya, S.T., M.Eng., sebagai dosen pembimbing. SpectroLab ditampilkan pada Electrical Engineering Days (EE Days) 2024 di Multipurpose Room, Gedung CRCS ITB Kampus Ganesha, pada Rabu-Jumat (12-14/6/2024). Hasil kerja keras ketiganya diganjar sebagai Best Engineering Research. Penghargaan ini ditujukan bagi kelompok tugas akhir dengan riset, pengembangan, dan penemuan terbaik yang terdokumentasi dalam paper. Produk tersebut tak luput mendapat pujian dari Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.

Kegiatan EE Days merupakan puncak dari proyek tugas akhir Capstone Design Program Studi Teknik Elektro. Program ini dirancang untuk mengasah pola pikir mahasiswa berdasarkan engineering design, memahami masalah dan kebutuhan pengguna, mendesain dan mengembangkan sistem berdasarkan problem solving, serta kecakapan untuk telaten dan sikap pantang menyerah. Selain dituntut untuk menghasilkan produk akhir, mahasiswa harus mengumpulkan paper individu, paper kelompok, poster dan video, serta buku tugas akhir.

Tim ini berharap agar inovasi mereka tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan filter MOF, tetapi juga berperan dalam penanganan limbah. “Target terdekat kami setelah ini adalah mengurus hak paten dari SpectroLab,” kata Gilbert.

Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)