Strength Motivation Workshop: Kenali Kunci Sukses Hidupmu
Oleh dimasandya - dimas@pusat.itb.ac.id-phone:081572338455-ket:mahasiswa PL
Editor Pengirim Lepas
Kesuksesan bukanlah milik orang-orang tertentu, kesuksesan adalah hak setiap orang.Karena itulah, kenali potensi dirimu, kembangkan kelebihanmu, dan siasati kelemahanmu. Begitulah pesan yang ingin disampaikan dalam acara Strength Motivation Workshop bertajuk “Double Impact: Optimizing Your Potential” yang berlangsung pada Hari Minggu, 11 November 2007, bertempat di Aula Barat ITB. Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 sampai pukul 17.00 WIB ini digagas oleh Dream of Indonesia, sebuah event organization yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya manusia, bekerja sama dengan Ikatan Alumni Teknik Fisika (IATF) ITB. Dalam acara ini hadir sebagai pembicara supertrainer Rama Royani, atau biasa dikenal dengan Abah Rama, dan motivator handal Andri Wongso.
Dihadiri oleh sekitar 300 orang peserta, terdiri dari mahasiswa, umum, maupun alumni ITB, sesi pertama acara ini dibuka dengan sambutan dari ketua IATF. Kemudian, acara dilanjutkan dengan talent mapping, dimana setiap peserta menjalani sebuah tes sederhana yang berisi serangkaian pertanyaan. Metode talent mapping ini merupakan metode pengenalan potensi diri yang telah dikembangkan sejak lama oleh Abah Rama. Melalui metode ini, nantinya akan diketahui kelebihan dan kekurangan dari setiap individu dan hasil tes tersebut akan dikirim kepada setiap peserta via email paling lambat diterima hingga keesokan harinya.
Setelah itu, acara berlanjut dengan pemaparan materi dari Abah Rama. Dalam sesi ini, Abah Rama menyampaikan dua pandangan yang berbeda mengenai potensi yang ada dalam diri manusia, yaitu Nature versus Nurture. Menurut pandangan versi Nature, potensi yang ada dalam diri manusia merupakan karunia yang bersifat alamiah yang tak bisa dirubah. Yang bisa dilakukan adalah menemukenali kelebihan dan kekurangan setiap individu dan kemudian mengelolanya dengan baik. Sedangkan pandangan versi Nurture berpendapat bahwa potensi individu bisa dikembangkan dengan semangat, usaha, dan kerja keras. Jadi pada prinsipnya semua orang bisa jika dia memiliki kemauan yang tinggi. Lalu setelah break makan siang, sesi kedua diisi oleh Andri Wongso yang menyampaikan materi mengenai pencapaian kesuksesan melalui kerja keras, karena pada dasarnya setiap orang memiliki hak untuk sukses, tentunya jika dia meyakininya dan berupaya meraih kesuksesan dengan sekuat tenaga.
Dalam workshop kali ini, sebenarnya hal utama yang ingin dingkat adalah bahwa antara pandangan Nature dan Nurture terdapat sebuah irisan. Jika dikelola dengan baik, hal inilah yang nantinya akan menghasilkan double impact hingga akhirnya mampu mengoptimalisasi potensi yang ada di setiap individu. Dalam acara ini, pandangan versi Nature diwakili oleh Abah Rama dengan pemaparan metode talent mapping agar peserta mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Kemudian, hal tersebut disinergikan lewat pandangan versi Nurture yang dipandu oleh Andri Wongso, yakni bahwa kelebihan tersebut perlu terus diasah melalui usaha dan kerja keras. Dengan demikian, peserta workshop ini akan mampu mengidentifikasi potensi yang ada dalam dirinya dan kemudian mengasahnya dengan kerja keras, sebagai langkah awal untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang.
Menurut Okti, salah satu owner dari Dream of Indonesia, penyelenggaraan workshop ini dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman yang dimiliki oleh para mahasiswa maupun alumni ITB terhadap potensi yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan banyak orang akhirnya terlalu fokus mengatasi kelemahan yang ada pada dirinya dan mengabaikan kelebihan yang dimilikinya. Tak heran jika banyak mahasiswa maupun alumni yang gagal atau merasakan stres dalam kehidupannya karena mereka belum melangkah di koridor yang tepat, yakni benarkah apa yang mereka jalani sesuai dengan karakteristik potensi yang mereka miliki? Lewat acara semacam ini, Dream of Indonesia, ingin menggugah kesadaran setiap orang untuk senantiasa mengembangkan dirinya terutama dalam rangka mempersiapkan diri dalam kompetisi global. Dengan adanya workshop ini, diharapkan akan meningkatkan softskill mahasiswa maupun alumni ITB sehingga membantu mereka untuk menemukan profesi yang tepat dan mempercepat langkah mereka untuk meretas jalan menuju kesuksesan. Jadi jika ingin sukses, kenali potensi dirimu!
Dihadiri oleh sekitar 300 orang peserta, terdiri dari mahasiswa, umum, maupun alumni ITB, sesi pertama acara ini dibuka dengan sambutan dari ketua IATF. Kemudian, acara dilanjutkan dengan talent mapping, dimana setiap peserta menjalani sebuah tes sederhana yang berisi serangkaian pertanyaan. Metode talent mapping ini merupakan metode pengenalan potensi diri yang telah dikembangkan sejak lama oleh Abah Rama. Melalui metode ini, nantinya akan diketahui kelebihan dan kekurangan dari setiap individu dan hasil tes tersebut akan dikirim kepada setiap peserta via email paling lambat diterima hingga keesokan harinya.
Setelah itu, acara berlanjut dengan pemaparan materi dari Abah Rama. Dalam sesi ini, Abah Rama menyampaikan dua pandangan yang berbeda mengenai potensi yang ada dalam diri manusia, yaitu Nature versus Nurture. Menurut pandangan versi Nature, potensi yang ada dalam diri manusia merupakan karunia yang bersifat alamiah yang tak bisa dirubah. Yang bisa dilakukan adalah menemukenali kelebihan dan kekurangan setiap individu dan kemudian mengelolanya dengan baik. Sedangkan pandangan versi Nurture berpendapat bahwa potensi individu bisa dikembangkan dengan semangat, usaha, dan kerja keras. Jadi pada prinsipnya semua orang bisa jika dia memiliki kemauan yang tinggi. Lalu setelah break makan siang, sesi kedua diisi oleh Andri Wongso yang menyampaikan materi mengenai pencapaian kesuksesan melalui kerja keras, karena pada dasarnya setiap orang memiliki hak untuk sukses, tentunya jika dia meyakininya dan berupaya meraih kesuksesan dengan sekuat tenaga.
Dalam workshop kali ini, sebenarnya hal utama yang ingin dingkat adalah bahwa antara pandangan Nature dan Nurture terdapat sebuah irisan. Jika dikelola dengan baik, hal inilah yang nantinya akan menghasilkan double impact hingga akhirnya mampu mengoptimalisasi potensi yang ada di setiap individu. Dalam acara ini, pandangan versi Nature diwakili oleh Abah Rama dengan pemaparan metode talent mapping agar peserta mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Kemudian, hal tersebut disinergikan lewat pandangan versi Nurture yang dipandu oleh Andri Wongso, yakni bahwa kelebihan tersebut perlu terus diasah melalui usaha dan kerja keras. Dengan demikian, peserta workshop ini akan mampu mengidentifikasi potensi yang ada dalam dirinya dan kemudian mengasahnya dengan kerja keras, sebagai langkah awal untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang.
Menurut Okti, salah satu owner dari Dream of Indonesia, penyelenggaraan workshop ini dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman yang dimiliki oleh para mahasiswa maupun alumni ITB terhadap potensi yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan banyak orang akhirnya terlalu fokus mengatasi kelemahan yang ada pada dirinya dan mengabaikan kelebihan yang dimilikinya. Tak heran jika banyak mahasiswa maupun alumni yang gagal atau merasakan stres dalam kehidupannya karena mereka belum melangkah di koridor yang tepat, yakni benarkah apa yang mereka jalani sesuai dengan karakteristik potensi yang mereka miliki? Lewat acara semacam ini, Dream of Indonesia, ingin menggugah kesadaran setiap orang untuk senantiasa mengembangkan dirinya terutama dalam rangka mempersiapkan diri dalam kompetisi global. Dengan adanya workshop ini, diharapkan akan meningkatkan softskill mahasiswa maupun alumni ITB sehingga membantu mereka untuk menemukan profesi yang tepat dan mempercepat langkah mereka untuk meretas jalan menuju kesuksesan. Jadi jika ingin sukses, kenali potensi dirimu!