Studium Generale: Bangun Bangsa dengan Ketahanan Energi
Oleh Edo Belva
Editor Edo Belva
Menurut Jero Wacik, cadangan minyak kita jumlahnya semakin sedikit dan harga minyak dunia semakin mahal. Sedangkan Indonesia sebenarnya memiliki berbagai sumber energi terbarukan, misalnya energi matahari, biomass, tenaga air dan geotermal yang belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, kita harus mulai beralih menuju energi terbarukan.
"Sekarang saya sedang berusaha mendorong perkembangan energi geotermal," ujar Jero Wacik. Geotermal adalah pemanfaatan energi panas bumi yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik. "Dulu kita cuma sedih kalau ada gunung meletus, namun sebenarnya di bawah gunung itu terdapat sumber panas bumi anugrah dari Tuhan," tambahnya kemudian.
Menurut Jero Wacik, baru-baru ini dia menandatangani kontrak untuk pemanfaatan energi geotermal di beberapa tempat. Selain itu akan ada 28 tempat lagi yang akan terus di dorong setiap harinya. "Kalau semuanya berhasil, kira-kira bisa menghasilkan 7000 Mw listrik, dan kalau semuanya masuk PLN, kita dapat mengurangi besar subsidi listrik dengan signifikan," ujarnya.
Saat ini arah pemerintah untuk mengembangkan sumber energi terbarukan sudah benar. Siapapun yang menjabat sebagai menteri energi kedepannya, kita harus tetap berusaha untuk mengurangi emisi dan memaksimalkan pemakaian sumber energi terbarukan.
Berikan Nasihat ke Mahasiswa
Selain membicarakan tentang ketahanan energi Indonesia, pada kuliah umum kali ini Jero Wacik juga menceritakan berbagai pengalaman selama kuliah di ITB. "Selama empat tahun saya kuliah di ITB, saya tidak pernah membiarkan satu jampun terlewat sia-sia," ujarnya.
Selama kuliah kita harus bisa membagi waktu dengan baik. Menurut Jero Wacik, salah satu dari kunci sukses seseorang adalah bagaimana cara dia membagi waktu. Kita tidak hanya cuma kuliah, tapi kita juga harus berteman dengan baik, serta berorganisasi. "Dulu saya miskin, jadi saya juga harus bisa membagi waktu saya untuk mencari penghasilan halal," ungkapnya.
"Terkadang kalau kita memiliki banyak kegiatan, kita bisa membagi waktu kita dengan lebih efektif, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia" tambah Jero Wacik.
Pada kesempatan kali ini, Jero Wacik juga berpesan kepada para mahasiswa agar tidak melakukan plagiarisme. "Mahasiswa ITB saya harap tidak ada yang mencontek saat membuat skripsi, lebih baik karyanya jelek, tapi hasil karya sendiri, daripada bagus, tapi hasil mencotek," ujarnya.
"Kalau saya membaca skripsi saya dulu, sebenarnya saya juga malu, kenapa skripsi seperti ini bisa menjadi seorang insinyur," tambah Jero Wacik.