Studium Generale: Kolaborasi untuk Sistem Inovasi Nasional

Oleh Vernida Mufidah

Editor Vernida Mufidah

BANDUNG, itb.ac.id- Dinamika inovasi yang kalah gaungnya dibandingkan dengan dinamika politik mulai menjadi sorotan baru bagi pemerintah untuk meningkatkan inovasi di negeri ini. Inovasi sendiri merupakan kunci  untuk meningkatkan daya saing dan mencapai kemandirian bangsa oleh karena itu diperlukan peningkatan inovasi dan teknologi dalam segala bidang.
"Indonesia saat ini berada dalam masa transisi dari Factor Driven menuju Efeciency Driven dalam hal teknologi dan diharapkan pada tahun 2025 menjadi Inovation Driven yang setara dengan negara-negara maju lainnya." tutur Menteri Negara Riset dan Teknologi Suharna Surapranata dalam kuliah umum Studium Generale yang ke-6 pada Sabtu (12/03/11) di Aula Barat Kampus ITB.

Suharna menambahkan bahwa pengaplikasian teknologi di masyarakat dan pemerintah Indonesia sangatlah rendah, namun untuk hal inovasi tersendiri Indonesia mumpuni dengan berada di urutan ketiga setelah Singapura dan Malaysia. Hal ini tentu memprihatinkan karena negara ini sebenarnya memiliki daya inovasi yang tinggi namun inovasi tersebut berjalan sendiri-sendiri.

Sebuah diagram konseptual mengenai peningkatan teknologi dan inovasi memperlihatkan bahwa universitas dan pengusaha harus berkolaborasi menghasilkan inovasi yang dibutuhkan oleh pasar. Inilah yang dibutuhkan Indonesia agar inovasi yang ada dapat diaplikasikan oleh seluruh kalangan. Pemerintah juga berperan penting dalam menjembatani pengusaha dengan para inventor untuk mengadakan kolaborasi agar sinergi antar keduanya tercipta dengan baik.

Peran Strategis Mahasiswa

Mahasiswa sebagai aktor dalam pembangunan dituntut untuk ikut berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Diharapkan sejak awal mahasiswa dapat terlibat dengan permasalahan yang ada di masyarakat sehingga menemukan inovasi yang tentunya menyelesaikan permasalahan tersebut.

Salah satu contohnya adalah program sistem inovasi daerah yang dilakukan oleh beberapa daerah di Indonesia yang melibatkan mahasiswa. Pemerintah daerah pada program itu sebagai pengambil kebijakan sedangkan mahasiswa mengimplementasikan kebijakan tersebut sehingga dapat menyelesaikan permasalahan di daerah. Contoh nyata lainnya adalah program-program entrepreunership yang menghasilkan banyak inovasi seperti Ganesha Lamp yang melihat kebutuhan akan lampu hemat energi di masyarakat. Ini semua tidak terlepas dari kolaborasi pemerintah, mahasiswa dan perusahaan agar inovasi yang ada dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Akhir acara Suharna memberikan pesan agar kita semua baik universitas, pemerintah maupun pengusaha untuk menciptakan banyak inovasi baru di berbagai bidang secara bersama-sama.Tentunya dibarengi dengan integritas nasional di setiap diri masing-masing akan menjadikan bangsa ini menjadi Inovation Nation yang mampu bersaing dengan negara-negara maju.