Studium Generale untuk Meningkatkan Pengetahuan, Kepekaan, hingga Kontribusi Untuk Kemajuan Bangsa

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id - Studium Generale merupakan mata kuliah umum yang dapat diambil oleh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) non-TPB. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman, serta ide-ide dari para tokoh di Indonesia.

Studium Generale ITB pertama Semester I Tahun Akademik 2024-2025 dilaksanakan pada Rabu (11/9/2024) di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, dan disiarkan secara langsung untuk mahasiswa yang berkuliah di ITB Kampus Jatinangor dan Cirebon.

   

Koordinator Studium Generale (SG) KU 4078, Ir. Hendri Syamsudin, M.Sc., Ph.D., IPM., menjelaskan bahwa kuliah ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa ITB serta membangkitkan semangat kebangsaan. Mahasiswa diharapkan mampu berkolaborasi antar-program studi dan aktif berpendapat selama keberlangsungan mata kuliah.

"Mata kuliah ini akan diisi oleh seminar dengan berbagai topik. Harapannya, kuliah ini mampu memperluas pengetahuan para mahasiswa dan mampu membuka pemikiran para mahasiswa untuk berkontribusi terhadap kemajuan negeri," ujarnya.

Beliau mengatakan, sasaran perkuliah ini meliputi lima hal, yakni:

Pertama, memberikan wawasan kebangsaan dan visi pembangunan Indonesia bagi peserta kuliah;

Kedua, membuka gambaran besar tentang masa depan Indonesia dan mendorong peserta kuliah agar mampu menempatkan diri sebagai bagian solusi atas tantangan dan persoalan yang dihadapi bangsa;

Ketiga, membiasakan peserta kuliah untuk melakukan diskursus mengenai realita dan idealita bangsa Indonesia;

Keempat, melatih kemampuan dalam menyampaikan ide/gagasan secara lisan, tulisan, maupun audio visual;

Kelima, melatih kemampuan untuk memahami keberagaman dan bekerja sama dalam tim.

Selain itu, beliau menjelaskan luaran dari Studium Generale. “Meningkatnya pengetahuan, kepekaan, kesadaran, keinginan, dan kemampuan peserta kuliah untuk memberikan kontribusi terbaik bagi kemandirian dan kemajuan bangsa,” ujarnya.

Setiap pertemuan akan menggunakan format kuliah umum atau seminar, dengan beberapa pembicara dan tema diskusi yang bervariasi untuk sekitar 14 pekan perkuliahan.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)