Teknologi Tol Listrik Untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia
Oleh Fivien Nur Savitri, ST, MT
Editor Fivien Nur Savitri, ST, MT
BANDUNG, itb.ac.id - Pemerataan pembangunan dapat menumbuhkan perekonomian di berbagai wilayah dan pelosok tanah air. Tidak hanya membangkitkan sektor perdagangan, namun juga perindustrian dan pariwisata.
Pembangunan juga berdampak pada kebutuhan energi listrik, yang sejatinya meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi letak geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan, lebih dari 17 ribu pulau, tentunya memerlukan usaha keras agar kebutuhan tenaga listrik dapat merata dan berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi perhatian serius bagi Prof. Pekik Argo Dahono.
Bertempat di Aula Barat ITB, Sabtu (3/2/2018), Prof. Pekik menyampaikan orasi ilmiahnya di hadapan ratusan undangan dengan mengangkat tema “ PerananElektronika Daya Dalam Sistem Ketenagalistrikan Yang Berkelanjutan”. Tampak hadir dalam orasi ilmiah di hari itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
“Perpindahan kebutuhan listrik yang didapat dari bahan bakar fosil, menuju ke energi terbarukan merupakan suatu keharusan, dan bukan pilihan,” ujarnya. Hal tersebut sangat beralasan, mengingat sumber energi fosil di dalam bumi akan semakin menipis, meski 50 tahun kedepan diprediksi sumber energi fosil masih menjadi dominan.
Penyedia Energi Listrik di Indonesia
Saat ini penyediaan energi listrik, mulai dari pembangkit listrik, distribusi, semuanya dilakukan oleh PT. PLN. Di sisi lain, Prof. Pekik menyampaikan adanya teknologi kelistrikan yang mulai berkembang memasuki sistem kelistrikan yang berkelanjutan.
“Konsumen saat ini (pelanggan PLN) bersifat pasif, tidak ada kompetisi antar pembangkit dan konsumen sama sekali tidak memiliki pilihan dari mana tenaga listrik berasal atau dibeli,” ungkap Prof. Pekik. Dimana pembangkit besar umumnya menggunakan energi primer batubara, minyak, atau air.
Prof. Pekik memprediksi, akan banyak bermunculan sistem tenaga listrik yang berasal dari energi terbarukan. Didukung perkembangan teknologi kelistrikan, para konsumen masa depan nantinya dapat mempunyai pembangkit listrik sendiri. Meskipun pembangkit listrik tersebut berdiri sendiri, para konsumen listrik masa depan dapat berbagi resources, melalui jaringan besar yang menghubungkan jaringan mikro yang dapat berdiri sendiri. Inilah yang disebut dengan teknologi Tol Listrik.
Tol Listrik Melengkapi Perkembangan IoT
Perkembangan IoT (Internet of Things) juga sejalan dengan pengelolaan listrik secara mandiri. Dalam rangka mewujudkan konsep Smart City, konsumen nantinya dapat mengatur secara mandiri penggunaaan peralatan listrik dan pembangkitnya. Tentu saja bila ini dapat di implementasikan, maka perubahan yang sangat besar akan terjadi di dunia bisnis penyediaan energi listrik.
Meskipun demikian, Prof. Pekik menyatakan bahwa kendala pembangunan Tol Listrik saat ini adalah masih tergolong mahal. Harapannya, infrastruktur pembangunan tol listrik ini dapat dibarengi dengan pembangunan infrastruktur jaringan fiber optik dan palapa ring yang sedang dibangun Pemerintah Republik Indonesia. Dengan demikian, pemerataan pemenuhan kebutuhan listrik di seluruh pelosok Indonesia dapat segera terwujud.