Temu Bisnis dan Final Innovative Entrepreunership Challenge 2

Oleh

Editor

Bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat 20 April yang lalu diadakan penjurian untuk sebelas peserta yang berhasil menjadi finalis IEC 2. Penjurian dilanjutkan dengan pameran karya para finalis dan beberapa semifinalis. Malam harinya, diadakan temu bisnis dan talkshow mengenai entrepreneurship. Penjurian dimulai pukul 9 pagi. Para finalis diberi kesempatan untuk mempresentasikan bisnis plan mereka di hadapan para juri. Tim juri sendiri terdiri dari orang-orang yang sudah malang melintang dalam dunia entrepreuneship, diantaranya: Feny Mustafa (owner Shafira), Raharjo Ramelan (Komisaris Jabar Ventura), Indira Setiawatie (Medco) dan dua orang dari Center for Innovation, Entrepreneurship and Leadership (CIEL) SBM: Dwi Larso dan Wawan Dewanto. Hasil penjurin diumumkan pada malam harinya, setelah acara talkhow selesai. Pameran dari para peserta dimulai pukul 4 sore dan mengundang para investor. Dihrapakn dengan adanya pameran ini, karya-karya peserta mendapat kesempatan untuk berkembang. Pameran ini kemudian dilanjutkan dengan gala dinner dan temu bisnis yang ditutup dengan talkshow mengenai entrepreneurship oleh Raharjo Ramelan dan Sandiaga Uno (Ketua Umum HIPMI Pusat). Pengumuman pemenang IEC 2 dilakukan di akhir acara. Keluar sebagi juara pertama tim Oumo Onna dari Universitas Diponegoro dengan judul proposal ‘Bussiness or Kid’. Sementara juara kedua diraih oleh 13404 Corp. dengan karya mesin komposter dan juara ketiga diraih oleh Multimedia Smart Eduka yang membuat sebuah software pendidikan. Selain itu, ada juga penghargaan kepada tim yang dianggap paling inovatif yang berhasil direbut di antaranya oleh tim Horta dari IPB yang merancang boneka berambut rumput dan tim Super Achatina yang membuat bakso dari bekicot. Juara 1 mendaptkan hadiah sebesar Rp 10.000.000,00 , juara 2 Rp 7.500.000,00 dan juara 3 Rp 5.000.000,00. Namun, pemberian hadiah ini tidak akan diberikan sekaligus. Pembayaran dibagi dalam tiga termin dan tiap termin bergantung dari pengerjaan karya pada juara ini. Dengan sitem ini, proposal dan bisnis plan yang sudah dibuat bukan hanya menjadi alat untuk perlombaan saja, tetapi dapat diwujudkan menjadi kenyataan.