Terkait Penjurusan, Sekolah Farmasi ITB Adakan Tes Pemetaan Bakat Bagi Mahasiswa TPB
Oleh Christanto
Editor Christanto
BANDUNG, itb.ac.id - Pada Sabtu (17/04/10), Sekolah Farmasi Insitut Teknologi Bandung (SF ITB) secara khusus mengadakan tes pemetaan bakat untuk seluruh mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (mahasiswa tingkat pertama - red), kecuali kelas internasional. Pengadaan tes peta bakat ini dimaksudkan untuk mengetahui letak kekuatan bakat mahasiswa TPB SF ITB, agar mereka memilih bidang keprofesian yang sesuai dengan bakat mereka.
Tes pemetaan bakat diawali oleh gambaran singkat yang dibawakan oleh Rama Royani, alumnus Teknik Fisika ITB. Dalam paparannya, beliau menuturkan tentang pentingnya karier yang didasarkan pada bakat dan keunggulan diri. "Dulu saya puluhan tahun menjadi direktur, tapi kemudian saya sadari ini bukan bidang saya, dan saya lalu menjadi seorang guru yang memang sesuai dengan kelebihan diri saya," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, mahasiswa TPB SF ITB mengikuti dua sesi tes. Sesi yang pertama adalah tes yang bertujuan untuk mengarahkan bakat tiap individu. Dari hasil tes ini, seseorang akan mengetahui bagaimana bakat yang dimiliki berelevan dengan bidang pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Pada dasarnya, berkecimpung di dunia yang memang relevan dengan karakteristik individu akan membuat pekerjaan yang dikerjakan lebih produktif disamping santai karena sesuai dengan minatnya, seperti yang diungkap Rama.
Selanjutnya, sesi tes kedua merupakan tes yang bertujuan untuk menentukan fungsi peran seorang individu. Tes ini akan menguraikan secara rinci dimana bakat beserta minat seseorang. Lebih lanjut, tes ini menjelaskan bagaimana dominansi bagian-bagian otak tiap individu. Dominansi inilah yang menentukan kekuatan seseorang dalam bidang tertentu, apakah lebih dominan di bidang kepemimpinan, pelayanan, pengajaran, penelitian, dan lain-lain.
Dengan ditelusurinya potensi setiap individu, cara yang terbaik untuk menjalani profesi adalah mengembangkan potensi yang memang dimiliki. "Pekerjaan yang dilakukan akan menjadi produktif apabila dikerjakan tanpa beban karena sesuai kekuatan seseorang," kata Rama. Di lain pihak, cara menyikapi kelemahan adalah dengan menyiasatinya secara benar, yaitu dengan mengoptimalkan kelebihan tersebut.
Pelaksanaan tes pemetaan bakat yang diadakan SF ITB ini bertujuan agar setiap mahasiswa TPB memilih program studi di SF ITB yang sesuai dengan potensi dan bakat mereka. Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi lebih diperuntukkan bagi mahasiswa yang berbakat dalam bidang riset dan penelitian. Di sisi lain, Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas lebih diprioritaskan bagi mahasiswa yang memiliki kekuatan dalam bidang pelayanan kefarmasian.
Mahasiswa Berprestasi
Pada kesempatan yang turut dihadiri Wakil Dekan SF ITB Bidang Akademik, Dr. Sukrasno, diadakan pula pembagian sertifikat mahasiswa berprestasi TPB. Penghargaan ini diberikan kepada 34 orang mahasiswa TPB SF ITB (termasuk 2 orang mahasiswa kelas internasional). Penghargaan dean list diberikan kepada mahasiswa TPB dengan Indeks Prestasi lebih besar sama dengan 3.50 dengan nilai terendah B untuk masing-masing mata kuliah.
Pada kesempatan tersebut, mahasiswa TPB SF ITB mengikuti dua sesi tes. Sesi yang pertama adalah tes yang bertujuan untuk mengarahkan bakat tiap individu. Dari hasil tes ini, seseorang akan mengetahui bagaimana bakat yang dimiliki berelevan dengan bidang pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Pada dasarnya, berkecimpung di dunia yang memang relevan dengan karakteristik individu akan membuat pekerjaan yang dikerjakan lebih produktif disamping santai karena sesuai dengan minatnya, seperti yang diungkap Rama.
Selanjutnya, sesi tes kedua merupakan tes yang bertujuan untuk menentukan fungsi peran seorang individu. Tes ini akan menguraikan secara rinci dimana bakat beserta minat seseorang. Lebih lanjut, tes ini menjelaskan bagaimana dominansi bagian-bagian otak tiap individu. Dominansi inilah yang menentukan kekuatan seseorang dalam bidang tertentu, apakah lebih dominan di bidang kepemimpinan, pelayanan, pengajaran, penelitian, dan lain-lain.
Dengan ditelusurinya potensi setiap individu, cara yang terbaik untuk menjalani profesi adalah mengembangkan potensi yang memang dimiliki. "Pekerjaan yang dilakukan akan menjadi produktif apabila dikerjakan tanpa beban karena sesuai kekuatan seseorang," kata Rama. Di lain pihak, cara menyikapi kelemahan adalah dengan menyiasatinya secara benar, yaitu dengan mengoptimalkan kelebihan tersebut.
Pelaksanaan tes pemetaan bakat yang diadakan SF ITB ini bertujuan agar setiap mahasiswa TPB memilih program studi di SF ITB yang sesuai dengan potensi dan bakat mereka. Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi lebih diperuntukkan bagi mahasiswa yang berbakat dalam bidang riset dan penelitian. Di sisi lain, Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas lebih diprioritaskan bagi mahasiswa yang memiliki kekuatan dalam bidang pelayanan kefarmasian.
Mahasiswa Berprestasi
Pada kesempatan yang turut dihadiri Wakil Dekan SF ITB Bidang Akademik, Dr. Sukrasno, diadakan pula pembagian sertifikat mahasiswa berprestasi TPB. Penghargaan ini diberikan kepada 34 orang mahasiswa TPB SF ITB (termasuk 2 orang mahasiswa kelas internasional). Penghargaan dean list diberikan kepada mahasiswa TPB dengan Indeks Prestasi lebih besar sama dengan 3.50 dengan nilai terendah B untuk masing-masing mata kuliah.