Sidang Terbuka Doktor dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Oleh Muhammad Arif

Editor Muhammad Arif

Sekolah Pascasarjana ITB kembali menggelar Sidang Terbuka Program Doktor pada hari Sabtu, 16 September 2006 di Gedung Annex lantai 3. Sidang ini menghadirkan Agus Yulianto (30201007) dari Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui sidang ini, Agus Yulianto memperoleh gelar Doktor dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Materi disertasi yang disidangkan berjudul "Kajian Sifat Magnetik Pasir Besi dan Optimasi Pengolahannya Menjadi Magnet Ferit." Dosen promotor disertasi ini ialah Prof. Dr. Waloejo Loeksmanto, sedangkan ko-promotornya Dr. Satria Bijaksana dan Dr. Daniel Kurnia. Sidang ini juga menghadirkan tim penyanggah antara lain Prof. Dr. Anung Kusnowo (LIPI), Dr.Ir. Sony Soepriyanto(ITB) dan Dr.Ing.Mitra Djamal (ITB).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh endapan pasir besi yang melimpah di Indonesia, yaitu produk dari gunung api yang banyak tersebar di Jawa, Sumatera dan beberapa pulau lainnya. Sejauh ini pasir besi hanya dimanfaatkan sebagai bahan mentah dalam industri semen atau bahan bangunan. Padahal, kandungan mineral-mineral besi di dalam endapan ini mempunyai potensi untuk diolah lebih lanjut menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. “Pulau Jawa memiliki potensi pasir besi yang cukup besar, tapi beberapa perusahaan hanya memanfaatkannya menjadi semen saja,”ungkap Agus.

Berdasarkan hasil penelitian, pasir besi dapat diolah secara efektif menjadi magner ferit. Pengembangan metode pengolahan pasir besi menjadi magnet ferit sangat bergantung pada sifat dan keadaan alamiahnya. Pemilihan pasir besi yang cocok untuk diolah menjadi magnet ferit dapat dilakukan melalui pengukuran beberapa sifat fisis di antaranya rapat massa, suseptibilitas magnetik dan konsentrasi mineral magnetik. Magnet ferit dapat diproses menjadi produk industri dengan memisahkan mineral magnetit dari mineral pengotor dengan metode pemisahan magnetik.