Tiga Mahasiswa ITB Juara 2 Competitive Programming di Techphoria 2017
Oleh Holy Lovenia
Editor Holy Lovenia
BANDUNG, itb.ac.id – Menanggapi tantangan untuk melampaui
batas diri dengan pantang menyerah, tiga mahasiswa ITB, yaitu Jehian Norman
Saviero (Teknik Informatika 2015), Arno Alexander (Teknik Informatika 2015),
dan Pratamamia Agung (Teknik Informatika 2015), berhasil menduduki posisi juara
kedua pada lomba (CP) pada Technology Euphoria
(Techphoria) 2017. Kompetisi berskala nasional tersebut mengusung tema “Raising
Smart Technology for Modern Era in Indonesia”, dan diselenggarakan oleh
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.
Sekilas Mengenai Kompetisi
Kompetisi Competitive Programming yang mereka hadapi memiliki peraturan yang sedikit berbeda dari biasanya. Perlombaan CP pada Techphoria 2017 ini terbilang cukup cepat dibanding kompetisi CP pada umumnya, terdapat empat permasalahan komputasi dan logika yang perlu diselesaikan dalam waktu dua jam. Selain itu, sistem poin yang diterapkan adalah sistem poin parsial, di mana setiap test case yang benar akan dihitung poinnya.
Pada 30 menit pertama, Jehian, Arno, dan Agung masih belum
berhasil menyelesaikan satupun permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun
begitu, mereka tidak putus asa, dan tetap berusaha untuk meningkatkan semangat
juang juga peringkat tim. Alhasil, pada akhir kompetisi mereka melejit naik dan
merebut posisi kedua.
Perjuangan Menaklukkan Diri Sendiri
Tentunya, kemenangan tersebut bukan merupakan hasil dari usaha selama hitungan hari. Jehian, Arno, dan Agung menyempatkan diri untuk latihan mandiri di situs-situs online judge secara rutin, juga mempelajari algoritma-algoritma dan struktur data secara mendalam. Dengan banyak latihan, kemampuan mereka untuk memrogram di bawah tekanan untuk mencari solusi yang spesifik dalam jangka waktu tertentu juga meningkat.
Berangkat dari ketertarikan dengan logika dan matematika, Jehian, Arno, dan Agung meniti perlahan-lahan tantangan demi tantangan menuju kemenangan. Sebelum kemenangan yang mereka raih sekarang, sudah banyak kekalahan yang mereka lewati. Mulai dari urungnya niat mereka untuk berangkat ke final Ideafuse 2016 karena tidak adanya dana, hingga GEMASTIK 9 dan Vocompfest 2017 di mana mereka bahkan tidak berhasil masuk ke ronde final. Walau begitu, mereka percaya bahwa usaha mereka tidak akan sia-sia, dan akhirnya kerja keras mereka terbayar dengan juara kedua kompetisi Competitive Programming di Technophoria 2017.
Motivasi untuk Berjuang
Semua orang memiliki alasan dan motivasi khusus untuk
berkarya lebih, terutama dengan adanya dukungan dari pihak-pihak lain. Ketika
dengan berkarya, orang lain di sekitar dapat menjadi lebih bahagia, tentunya
hal itu juga merupakan motivasi tersendiri. “Aku memang kecil dan terlalu kecil
untuk ITB ini, tapi aku berharap pencapaianku saat ini dapat memotivasi yang
lain untuk jadi lebih baik, sehingga mereka juga terpacu dan bisa memotivasi
yang lain. Begitu seterusnya, sehingga siklus ini tidak akan pernah berhenti,”
ujar Jehian sebagai perwakilan tim mereka.