Dari Labtek V, Tim Ainge ST Taklukkan Dunia lewat IEEEXtreme Programming Competition 11.0
Oleh Gilang Audi Pahlevi
Editor Gilang Audi Pahlevi
BANDUNG, itb.ac.id- Mahasiswa ITB tak henti-hentinya mengibarkan
sang merah putih dan nama almamater di kompetisi tingkat Internasional.
Kejayaan kali ini diperoleh lewat kompetisi
tingkat dunia yakni IEEEXtreme Programming Competition 11.0 yang diadakan oleh
Institute of Electrical and Electronics Engineer (IEEE). Dalam kompetisi yang
dihelat pada Sabtu-Minggu (14-15/10/2017) ini, tiga punggawa ITB yang tergabung dalam tim Ainge ST yakni Luqman
Arifin Siswanto (Teknik Informatika 2013), Wiwit Rifa’i (Teknik Informatika
2013), dan Alfonsus Raditya Arsadjaja (Teknik Informatika 2014) berhasil
menduduki peringkat 4 dari 3350 tim
universitas di seluruh dunia yang ikut serta. Adapun lima besar dunia berasal
dari Swiss, China, Amerika Serikat, Indonesia (ITB), China. Pencapaian luar
biasa ini mengangkat nama Indonesia sejajar dengan negara-negara maju dunia
dalam turnamen bergengsi tahunan ini.
Dalam IEEEXtreme Programming
Competition 11.0, satu tim yang berisikan tiga orang mahasiswa harus menyelesaikan
30 persoalan programming yang
diberikan setiap satu jam. Batas waktu kompetisi online ini adalah 24 jam tanpa jeda. Kompetisi ini menguji
kemampuan peserta dalam penalaran logis, algoritma, data structure, matematika, dan kemampuan programming secara cepat dan efisien. Peserta diminta untuk
menyelesaikan permasalahan algoritmis menggunakan program dengan bahasa C++/Java.
Program yang dibuat harus sesuai dengan deskripsi permasalahan yang diberikan
dan harus memenuhi batasan waktu eksekusi dan memori yang digunakan ketika
program dijalankan. Program yang dibuat kemudian dikumpulkan untuk diuji secara
otomatis oleh mesin penguji dengan diberikan banyak kasus uji. Apabila program
yang dibuat benar menurut hasil uji, maka tim akan memperoleh poin.
Setelah mengerjakan keseluruhan
permasalahan yang diberikan, maka poin yang diperoleh tim akan ditotal dan
kemudian diperingkat. Apabila seri, maka diurutkan berdasarkan total waktu
penyelesaian yang dibutuhkan. Tim dengan waktu yang lebih cepat akan menduduki
peringkat yang lebih tinggi. Tim Ainge ST, berbasis di Laboratorium Dasar 3
Labtek V, sendiri berhasil memperoleh nilai sempurna di setiap permasalahan
yang diberikan, sama seperti tim yang menduduki peringkat pertama. Tim Ainge ST
hanya kalah dalam total waktu penyelesaian permasalahan.
Prestasi luar biasa ini diraih
bukan tanpa kerasnya usaha. Hampir setiap hari tim Ainge ST berlatih programming di website yang menyediakan
persoalan algoritmis yang bisa digunakan untuk latihan. Khusus setiap Sabtu dan
Minggu selama minimal 5 jam, tim Ainge ST mengasah kerjasama dan strategi tim
agar performa mereka semakin optimal. Selain kegigihan berlatih, jam terbang
tinggi dalam kompetisi Competitive
Programming (CP) juga menjadi
sumber kekuatan tim Ainge ST. Dengan seringnya mengikuti perlombaan serupa baik
nasional dan internasional, tim Ainge ST sudah familiar dan mengerti betul apa
yang harus dilakukan dalam menjalani kompetisi programming.
Tim Ainge ST selalu ingin
mengharumkan nama Indonesia dan ITB di kancah internasional. Bagi mereka,
setiap orang mempunyai cara dan kemampuannya masing-masing. Apapun bidang yang
ditekuni, kunci keberhasilan terletak pada kerja keras, fokus dan dedikasi
tinggi.