Tim ICHAS Menangkan Cluster Creativity Enhancement di TICA 2016
Oleh Irfaan Taufiiqul Rayadi
Editor Irfaan Taufiiqul Rayadi
BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai salah satu lembaga pencetak generasi penerus bangsa, ITB terus berusaha agar menumbuhkan minat mahasiswanya untuk terus melakukan riset serta penelitian yang bermanfaat bagi orang di sekitarnya. ICHAS merupakan salah satu bentuk riset yang saat ini telah dikembangkan oleh mahasiswa ITB. Di akhir minggu kemarin, ICHAS berangkat menuju Jepang untuk mewakili ITB di ajang Tokyo Tech Commitment Award (TICA 2016).
Pada TICA 2016 ini, Tim ICHAS yang beranggotakan Bintang Alfian Nur Rachman (Teknik Geologi 2012), Dzulkhi Yudha Pratama (Teknik Geodesi dan Geomatika 2012), Fatih Akbarul Irsan (Teknik Geologi 2013), Syauqi Abdurrahman Abrori (Teknik Fisika 2013), dan Ardinda Kartikaningtyas (Teknik Fisika 2013) berhasil meraih juara di cluster creativity enhancement.
Selayang Pandang TICA 2016
TICA merupakan ajang kompetisi paper yang digelar tiap tahun oleh pelajar Indonesia di Tokyo Institute of Technology bagi mahasiswa sarjana di Indonesia. TICA 2016 yang digelar dari hari Sabtu hingga Selasa (29/09-04/10/16) ini bertujuan untuk mendukung penelitian yang dilakukan di Indonesia, serta turut mempromosikannya bagi pelajar Indonesia lainnya. TICA sudah digelar selama 6 tahun ke belakang, dan direncanakan untuk terus digelar untuk terus mempromosikan penelitian mahasiswa-mahasiswa Indonesia. Tema yang diusung di TICA 2016 ini adalah sustainable development. Dari tema TICA 2016 yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi, ekonomi, dan sosial ini, peserta diminta memberi solusi pembangungan berkelanjutan melalui paper ilmiah yang terbagi menjadi 3 cluster, yakni cluster science & engineering, cluster management & social, serta cluster creativity enhancement.
Dari ratusan paper yang dimasukkan, tim ICHAS harus melalui seleksi yang cukup ketat. Dimulai dari seleksi paper awal, seleksi paper lanjutan, hingga wawancara oleh dosen di Tokyo Institute of Technology. Dari 3 cluster yang dipertandingkan, 2 tim dari ITB berhasil menyabet gelar pemenang dan diundang untuk menghadiri awarding ceremony di Tokyo Institute of Technology.
Acara awarding ceremony yang digelar tanggal 1 Oktober kemarin pun berisi seminar yang diisi oleh Handry Satriago (CEO General Electric Indonesia), serta Reza Anglingkusumo (Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo). Turut hadir pula Muhammad Dimyati selaku Dirjen Penguatan Ristek dan Pengembangan Kemenristek Indonesia yang membuka acara penganugrahan pemenang dan Alinda FM Zain sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo.
Ditemui setelah pulang kembali ke kampus ITB Ganesha, Ardinda Kartikaningtyas yang akrab disapa Tyas, mengaku sangat senang setelah menjadi pemenang di TICA 2016. Ia pun sangat bangga dan kagum atas penelitian-penelitian yang dilakukan oleh pelajar Indonesia di Jepang. "Semoga ICHAS dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dan melalui ajang TICA 2016 ini, semoga ICHAS pun dapat meraih lebih banyak prestasi di ajang lainnya," tutup Tyas mengakhiri sesi wawancara.