ITB Fair 2012: Forum Satya Daya Lejitkan Potensi Negeri

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id - ITB Fair melengkapi rangkaian acara puncaknya dengan menyelenggarakan Forum Satya Daya: Satu Cita Kaya dalam Karya pada Minggu (05/02/12). Bertempat di Sasana Budaya Ganesha, forum yang dihadiri oleh representasi perguruan tinggi di Indonesia tersebut dibuka oleh Presiden KM ITB, Tizar Bijaksana (Perencanaan Wilayah dan Kota 2007). Dalam sambutannya Tizar menekankan agar mahasiswa dapat terus bersemangat untuk bergerak dan melakukan perubahan sehingga dapat menghasilkan inovasi dan karya yang berguna untuk Indonesia.

"Forum Satya Daya ialah tempat yang mewadahi para mahasiswa untuk bersinergi mencari solusi atas permasalahan bangsa sehingga menghasilkan inovasi yang berguna untuk Indonesia," jelas Yessica Fransisca (Teknik Perminyakan 2009), Ketua Acara Forum Satya Daya. Peserta forum ini berasal dari berbagai kalangan seperti akademisi, pemerintah, dan pelaku industri. Untuk peserta dari kalangan akademisi, sebelumnya dilakukan penyeleksian paper bertema potensi dan inovasi daerahnya.

Acara yang dihadiri oleh representasi sebelas universitas ini dikemas dalam lima cluster topic diantaranya ICT (Information and Communication Technology), kokoa, tanaman pangan, perikanan, dan kelapa sawit. Lima sektor tersebut dipilih karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia tetapi belum optimal pemberdayaannya. Pada tiap cluster-nya, panitia didampingi oleh moderator dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan perwakilan pemerintah terkait sehingga membawa forum lebih terarah dan menghasilkan rekomendasi dalam bentuk inovasi atau solusi tepat guna untuk Indonesia.

Bawa Konsep Triplehelix

Konsep triple helix merupakan konsep yang mendasari forum ini. Triple helix menjelaskan posisi strategis mahasiswa yang berada dalam tiga stakeholder penting, yaitu pemerintah, pelaku industri, dan akademisi. Untuk mendukung konsep tersebut, Forum Satya Daya bekerjasama dengan lembaga riset, asosiasi bisnis, dan beberapa kementerian seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertanian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Riset dan Teknologi.

"Kerjasama tersebut diharapkan bisa langsung menyampaikan inovasi yang dihasilkan dari forum ini ke stakeholder terkait," ujar Yessica. Di cluster ICT dan kokoa, forum menghasilkan beberapa solusi untuk faktor penghambat dan pendukung. Cluster pertanian merekomendasikan agar Indonesia fokus menanam jagung sebagai alternatif makanan pokok yang memiliki banyak efek samping positif.

Usulan strategi yang komprehensif untuk pengembangan potensi perikanan di Indonesia menjadi hasil dari cluster perikanan. Sedangkan, strategi percepatan proses nilai tambah produk hilir kelapa sawit dihasilkan dari cluster kelapa sawit. Yesica menjelaskan bahwa inovasi dan rekomendasi hasil dari Forum Satya Daya ini akan dibukukan dalam bentuk proceeding sehingga masyarakat terutama stakeholder dapat mengambil manfaat.

[hanif]