Tim Mahasiswa ITB Buat Gelang Pendeteksi Anak Hilang

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Maraknya kasus penculikan anak, menginspirasi tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung yaitu Katarina Cynthia Pandji (SBM 2018), Alya Salsabila (SBM 2018) dan M.Satryo (FTMD 2017) membuat alat bernama “Lost & Found Bracelet”. Yaitu, sebuah gelang yang bisa mendeteksi lokasi anak melalui chip yang di tanam di dalamnya.


Selain chip, di dalam gelang tersebut juga terdapat sim card dan arduino dalam melakukan fungsinya. Karena berupa gelang, nantinya bisa digunakan oleh anak-anak yang dapat  mengirim sinyal ke smartphone orangtuanya sehingga dapat mendeteksi di mana keberadaan anak.

Menurut Katarina, awalnya alat ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Leadership and Management practice (LMP) yang merupakan salah satu mata kuliah di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)-ITB. Mata kuliah tersebut mengajarkan mahasiswa untuk berfikir kritis dan berinovasi dalam menyelesaikan permasahalan yang ada di mayarakat.

Fakta lain yang mendorong Katarina dkk. untuk membuat alat ini adalah hasil analisis dari komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap berita-berita yang ada di media, di mana kasus penculikan anak sedang marak terjadi terjadi.
Gelang “Lost & Found Bracelet” ini pun berhasil meraih juara pertama pada kompetisi bisnis yang bertemakan “Social Prenuer 3.0 : Make Business Ideas That can Empower Disabilities” di Unika Atma Jaya Jakarta pada 14 Maret lalu. Katarina menceritakan bahwa pada kompetisi tersebut tema yang diangkat adalah masalah pemecahan masalah sosial yang berkaitan dengan disabilitas, bagaimana menciptakan inovasi untuk membantu kaum disabilitas dalam melakukan aktifiitas.

Sebelum dinyatakan menang dalam kompetisi ini, pada awalnya mereka mengikuti tahap awal yaitu seleksi proposal. Kemudian dari tahap awal ini mereka terpilih menjadi finalis yang akan melakukan presentasi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta menyingkirkan berbagai tim dari perguruan tinggi lain di Indonesia. Selain ITB di posisi pertama, posisi juara kedua ditempati oleh tim mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan posisi ketiga ditempati oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UM).

Reporter: Deo Fernando (Magang IJA 2019)