Brand ini didirikan oleh Nabilah Safira, mahasiswa Desain Interior ITB, yang memulai usahanya dari kecintaannya pada aksesoris. Ia menuturkan bahwa ide tersebut muncul dari kebiasannya menggunakan aksesoris dalam kesehariannya.

“Awalnya saya memang suka pakai aksesoris. Pernah suatu kali karena terburu-buru, saya lupa memakai aksesoris dan rasanya ada yang kurang. Dari situ saya berpikir untuk mencoba membuat sendiri biar lebih sesuai dengan karakter saya,” ujarnya.

Seluruh produk Yura Fleur dibuat secara handmade oleh Nabilah, sehingga setiap item memiliki sentuhan personal serta nilai eksklusif. Koleksi yang dibawanya ke Entrepreneur Expo ITB 2025 memadukan warna-warna lembut dan elemen floral dengan gaya yang imajinatif dan manis, menjadikannya medium ekspresi diri yang khas.

“Kalau gelang, saya wajib pakai setiap hari. Rasanya kosong kalau nggak pakai,” tambahnya, menggambarkan kedekatannya dengan aksesoris yang kini ia hasilkan sendiri.

Meskipun baru dirintis sekitar satu minggu sebelum pameran, Yura Fleur sukses menarik perhatian pengunjung. Salah satu momen yang berkesan adalah ketika seorang pengunjung asal Korea membeli hampir seluruh koleksi gelang yang dipamerkan.

“Kemarin ada satu orang Korea, dia beli semua gelang,” kata Nabilah dengan antusias. Antusiasme tersebut menunjukkan potensi besar produk kreatif mahasiswa ITB untuk diminati lebih luas.

Partisipasi Yura Fleur menjadi contoh bagaimana ide sederhana yang lahir dari hobi dapat berkembang menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Inisiatif ini juga memperlihatkan bagaimana kreativitas mahasiswa dapat terwujud melalui produk yang bernilai estetika sekaligus ekonomi.

Entrepreneur Expo Institut Teknologi Bandung (ITB) pada hari Rabu hingga Kamis (17–18/9/2025) menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menampilkan karya inovatif serta menumbuhkan semangat kewirausahaan.

Reporter: Atika Widya Nurfaizah (Biomanajemen, 2025)