Tim Mahasiswa ITB Raih Juara Pada Lomba UI/UX Design UNY
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Dua mahasiswa ITB berhasil meraih Juara 3 pada Lomba User Interface/User Experience (UI/UX) Design yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Lomba ini merupakan bagian dari Dies Natalis UNY melalui acara besar bernama UNYFEST dan sub acara bernama UNITY.
Kedua mahasiswa tersebut berasal dari program studi Sistem Teknologi dan Informasi Angkatan 2019, yaitu Azka Alya Ramadhan dan Justin Dermawan Ikhsan. Tim ini dibimbing oleh Fitra Arifiansyah, S.Kom., M.T., dosen yang mengajar Tim pada mata kuliah terkait, II3131 Interaksi Manusia dan Komputer. Ia berperan mengulas hingga memberi masukan terkait proposal dan prototype yang telah dirancang, sekaligus memberikan sudut pandang dari kaidah UI/UX.
Lomba UI/UX design ini merupakan lomba desain interaksi produk yang bertujuan memberikan kenyamanan dan kemudahan pemakaian produk digital bagi pengguna sebagai orientasinya. Fokus utama lomba ini terletak pada pengalaman yang dirasakan pengguna ketika sedang menggunakan aplikasi secara menyeluruh. Peserta dituntut mampu merancang suatu antarmuka pengguna yang baik dengan menggunakan metode dan kaidah yang sesuai sehingga didapatkan hasil desain aplikasi yang memiliki kualitas UI/UX yang baik.
Tahun ini tema UNITY #11 ialah “Empowering Diversity and Inclusion Through Technology for Indonesia's Future Generations”. Dengan beragam sub tema permasalahan yang diberikan, tim memilih sub tema kesehatan dengan mengembangkan BabySteps: Aplikasi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dalam Memitigasi Risiko Stunting.
Tim yang diberi nama LateTrain ini melakukan tahap mulai dari pengumpulan proposal beserta prototipe, brainstorming topik, hingga menjabarkan proses pengembangan produk menggunakan User-Centered Design (UCD) sebagai pendekatan proses perancangan desain antarmuka. Domain masalah terpilih divalidasi dengan ahli kemudian tim melakukan ideasi fitur yang akan menjawab kebutuhan pengguna serta melakukan perancangan desain antarmuka dengan beberapa kali iterasi. Di babak final, Tim LateTrain mempersiapkan pitch deck serta prototipe untuk didemokan.
Dalam pengerjaannya, peran tiap anggota dibagi rata: UI Designer, UX Designer, UX Researcher, dan UX Writer. Selain itu, mulai tahap ideation hingga iteration dan testing juga dilakukan bersama. Namun, terdapat spesifikasi pengerjaan yaitu Justin mendalami flow pembuatan desain sementara Azka mendalami domain masalah dan pain point pengguna.
Terdapat cerita menarik di balik nama Tim LateTrain. Saat mendaftar lomba ini, Azka tertinggal kereta mudiknya ke Malang. Akibat kejadian ini, Azka dan Justin menggunakan nama ‘LateTrain’ untuk mengenang tragedi tersebut. “Untungnya, saat kami memasuki tahap final di Yogyakarta, tidak terulang kembali kejadiaan nahas ini,” ungkap Azka.
Di akhir sesi wawancara, tim berpesan agar sebelum memilih terjun ke suatu kegiatan, bukan hanya lomba, harus sudah mempertimbangkan prioritas, kapasitas, dan kapabilitas. Melalui keseimbangan dari ketiga hal tersebut, akhirnya akan terpilih mana sebenarnya kegiatan yang mampu untuk diambil.
Selain itu, sedari awal juga perlu melakukan culture agreement di dalam tim untuk mengetahui personal goals serta needs and limitations masing-masing anggota. “Dari sini nantinya akan membantu membentuk komitmen di dalam tim sehingga dalam keberjalanan perlombaannya bisa memberikan usaha yang maksimal,” ujar Azka.
Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)