Tim The Rangers ITB Raih Runner Up HSBC BCC Indonesia Tingkat Nasional
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - The Rangers, tim mahasiswa dari Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) meraih runner up HSBC BCC Indonesia 2024. Tim tersebut terdiri atas Fahrulia Rahmania (1902200), Nathania Valerian Handy (19222009), Agustin Anandia Kartika Prabasari (19021256), dan Albert Lukas Pithel Hasugian (19222035).
HSBC BCC Indonesia merupakan kompetisi business case tingkat nasional yang diakselerasi oleh Putera Sampoerna Foundation Indonesia yang didukung oleh PT Bank HSBC Indonesia. Berbeda dari kompetisi business case lainnya, kasus bisnis yang diangkat tidak berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh pihak penyelenggara.
“Kita dapat case dari Asia Case Research Centre (ACRC) semacam Harvard Business Review tapi dibuat sama University of Hongkong. Kita dapat kasus yang benar-benar beragam banget tentang berbagai topik, industri, dan perusahaan,” kata Albert.
Valerian menjelaskan bahwa teknis seleksi kompetisi ini juga cukup berbeda. Setelah seleksi regional, digelar seleksi nasional yang terdiri atas tiga babak (round). Setiap babak memiliki case yang berbeda. Pengerjaan per case hanya 3 jam di tempat karantina dan tidak dapat akses ke internet dan laptop. “Selain itu, yang bikin lomba ini unik adalah pitch deck-nya yang dibuat dengan tulis tangan di kertas transparan dan langsung dipresentasikan jeda 5-10 menit setelah waktu pengerjaan habis,” ucapnya.
Peserta di tahap nasional pun difasilitasi mentor pembimbing selama proses seleksi. “Di tahap nasional, kita ada mentor Kak Gracia Tobing dan Kak Sonia Nugroho yang merupakan petinggi semacam management level. Yang sebenarnya mungkin kita tidak bisa akses ke mereka kalau tidak lewat lomba ini,” ujar Fahrulia.
Menariknya, tim mereka terbentuk bukan atas keinginan sendiri. Agustin mengatakan bahwa dosen mereka membentuk acak kelompok berdasarkan data mahasiswa yang ingin mengikuti lomba ini. “Kita baru kenal ketika sekelompok. Jujur masih tidak menyangka bisa sampai di tahap ini bersama orang-orang yang baru aku kenal,” katanya.
Dalam prosesnya, meski baru kenal, mereka memanfaatkan waktu dengan efektif untuk berlatih dan saling mengenal satu sama lain sehingga mendapatkan hasil terbaik.
Reporter: Erika Winfellina Sibarani (Matematika, 2021)