Tim Zero Hour ITB 2nd Runner Up Fracturing Fluid Design Competition International Petro Well 2024
Oleh Muhammad Tegar Dewantara - Teknik Perminyakan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Pada International Petro Well 2024 (IPW 2024), tim mahasiswa Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih prestasi dengan menjadi 2nd runner up dalam Fracturing Fluid Design Competition.
Dengan nama Zero Hour, tim ini berhasil menunjukkan keunggulan dan inovasi dalam merancang fracturing fluids yang efektif untuk mengatasi masalah sand problem. Hal itu tidak terlepas dari dedikasi, persiapan yang matang, dan semangat bersama.
IPW 2024 merupakan ajang tahunan yang diadakan Society of Petrophysics and Well Log Analysis Universitas Pertamina (SPWLA UPER SC), bekerja sama dengan Protect 2024 dan Well Integrity 2024. Bertema "Crack the Opportunities and Challenge in Oil and Gas Industry for Future Energy Sustainability", kompetisi ini menarik partisipasi dari berbagai perguruan tinggi dan institusi dari Indonesia dan mancanegara.
Tim Zero Hour terdiri atas tiga mahasiswi Teknik Perminyakan angkatan 2020, yaitu Wilda Ayu Irfani, Femmy Khairany Hemas, dan Syifa Destiana. Mereka mengambil tantangan dengan tekun dan semangat, membuktikan kemampuan mereka dalam menghadapi situasi nyata di industri minyak dan gas.
Pada tahap awal, tim Zero Hour tertarik mengikuti kompetisi ini karena kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam hydraulic fracturing, sebuah topik yang pernah diajarkan dalam perkuliahan sebelumnya. Mereka melihat kompetisi ini sebagai peluang untuk belajar dan mengasah keterampilan praktis yang diperlukan di dunia industri. Selain itu, kompetisi internasional ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk bersaing dengan mahasiswa dari luar kampus, memotivasi mereka untuk memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama ITB di tingkat global.
Dalam kompetisi Fracturing Fluid Design, tim Zero Hour mengusung ide inovatif dalam mengatasi sand problem, sebuah permasalahan umum dalam operasi fracturing di lapangan minyak dan gas. Mereka merancang solusi stimulasi yang efektif dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk jenis additive, jenis proppant, geometri, dan aspek ekonomi. Dari berbagai skenario yang mereka buat, tim Zero Hour berhasil menemukan solusi optimal yang menggunakan proppant jenis resin coated dan base fluid air dengan tambahan fluid aditif. Keputusan ini didukung oleh hasil uji coba yang menunjukkan keunggulan resin coated proppant dalam menangani sand problem.
Keberhasilan tim Zero Hour tidak terlepas dari persiapan yang matang dan kerja keras. Dari tahap awal hingga berhasil menjuarai kompetisi, mereka menjalani proses yang penuh tantangan namun membuahkan hasil yang memuaskan. Dukungan dari dosen pembimbing dan mentor, pembagian tugas yang efektif, diskusi yang produktif, dan manajemen waktu yang baik menjadi faktor kunci kesuksesan mereka.
Mereka berpesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti kompetisi serupa agar tidak takut memulai dan belajar dari kesalahan. “Jangan takut untuk memulai, jangan takut untuk bertanya kepada kakak tingkat/dosen, dan jangan takut untuk salah karena lewat salah kita jadi dapat belajar banyak hal. Lalu, jangan lupa untuk selalu berdoa dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang diinginkan,” ujar Wilda.
Reporter: Muhammad Tegar Dewantara (Teknik Perminyakan, 2021)