Drilling Fluid Competition Protect 2024 merupakan kompetisi internasional yang berfokus pada perancangan drilling fluid yang optimal untuk berbagai kasus sumur dengan kriteria cost-efficient dan environmentally friendly. Para peserta diharapkan dapat menciptakan fluida yang tidak hanya efisien dari segi biaya tetapi juga ramah lingkungan.

Ketertarikan tim Abphipraya mengikuti lomba ini berawal dari rasa penasaran dan keinginan untuk mendalami satu bidang secara khusus, yakni mud atau drilling fluid. "Kami penasaran dan ingin belajar lebih mendalam tentang drilling fluid, yang ternyata merupakan salah satu parameter penting dalam keberhasilan drilling," ujar Ghifari.

Reihan mengatakan, dalam lomba ini, tim Abphipraya mengusung ide inovatif untuk merancang drilling fluid dari bahan alami dan limbah alam yang terbuang, yakni ampas kopi. Ide ini tidak hanya berfokus pada efisiensi biaya, tetapi juga memperhatikan aspek ramah lingkungan, sejalan dengan tema kompetisi.

Prima mengatakan, persiapan tim Abphipraya melibatkan banyak diskusi dengan alumni, praktisi, dan kakak tingkat yang memiliki pemahaman mendalam tentang perancangan mud program. Selain itu, mereka memperdalam pemahaman melalui studi literatur dan latihan presentasi.

Menurut tim Abphipraya, tidak ada strategi khusus selain memperbanyak belajar dan latihan presentasi. Mereka menekankan pentingnya berdoa. Kepercayaan diri saat presentasi dan sesi tanya jawab dengan juri menjadi faktor kunci kesuksesan mereka.

Tim Abphipraya memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti lomba serupa. "Semangat terus dan moga ketemu serta lomba dan juara bareng, ya," ujar mereka.

Prestasi yang diraih oleh tim Abphipraya dalam Drilling Fluid Competition PROTECT 2024 menunjukkan kemampuan luar biasa mahasiswa ITB dalam menghadapi tantangan global di bidang teknik perminyakan. Dengan ide inovatif, kerja keras, dan semangat belajar yang tinggi, mereka berhasil membawa penghargaan dan mengharumkan nama almamater. Semoga kisah sukses mereka dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.

Reporter: Muhammad Tegar Dewantara (Teknik Perminyakan, 2021)