Tingkatkan Interaksi dan Sosialisasi dengan Bermain di Perpustakaan
Oleh Gilang Ariawan Wicaksono
Editor Gilang Ariawan Wicaksono
BANDUNG, itb.ac.id - Bermain bersama keluarga merupakan sarana perekat keluarga dan komunitas yang efektif. Melalui kegiatan International Games Day @ your library, diharapkan dapat terjadi hubungan dan interaksi antar komunitas melalui nilai edukasi, rekreasi, dan sosial dari segala jenis permainan. Kegiatan ini dilakukan secara serempak di lebih dari 1000 perpustakaan di seluruh dunia pada Sabtu (03/11/12). Perpustakaan Pusat ITB melalui American Corner bekerjasama dengan segitiga.net menjadi salah satu dari tujuh perpustakaan di kawasan Asia yang turut bertransformasi menjadi satu area permainan dimana manusia dan budaya saling bertemu.
Kegiatan International Games Day @ your Library membuktikan bahwa perpustakaan bukan hanya sekedar buku. Program bermain di perpustakaan mendorong interaksi pengunjung dari berbagai umur dan budaya. Ketika permainan berevolusi menjadi lebih dinamis dan semakin menuntut sosialisasi dan interaksi antar pemain, perpustakaan juga terus berkembang. Perpustakaan saat ini dituntut bukan hanya sekedar menjadi tempat membaca buku melainkan juga sebagai pusat belajar dan interaksi antar komunitas. Layanan tradisional penyediaan buku harus tetap dipertahankan, tetapi inovasi seperti program permainan keluarga juga dapat dilakukan untuk menghilangkan kesan kaku pada perpustakaan.
"Permainan, seperti perpustakaan, selalu berkembang dan menembus generasi," ujar Maureen Sullivan, presiden Asosiasi Perpustakaan Amerika selaku penggagas kegiatan internasional ini. "Tidak peduli berapa umur anda, pengalaman anda, atau permainan apapun, bermain di perpustakaan menyediakan ruang bagi komunitas yang bervariasi untuk bersosialisasi pada suasana yang berbeda, dengan semangat untuk bermain."
Pada kegiatan yang diselenggarakan di ITB, pengunjung dapat mencoba berbagai permainan. Tersedia banyak board game seperti labyrinth, stratego, punakawan, dan lain-lain yang bisa dimainkan secara cuma-cuma oleh pengunjung. Board game yang disediakan bukan hanya buatan pengembang luar negeri. Ada pula board game yang dibuat oleh pengembang game lokal. Untuk semakin mengangkat nilai budaya lokal pada event berskala global ini, selain board game dengan tema asli Indonesia, disediakan pula permainan tradisional Indonesia seperti congklak dan engklek. Pada akhir acara, diselenggarakan sesi spesial di mana pengunjung dapat memainkan Werewolf, salah satu jenis board game yang sangat mengedepankan interaksi antar pemain.
Dikutip dari berbagai sumber. Foto oleh segitiga.net
"Permainan, seperti perpustakaan, selalu berkembang dan menembus generasi," ujar Maureen Sullivan, presiden Asosiasi Perpustakaan Amerika selaku penggagas kegiatan internasional ini. "Tidak peduli berapa umur anda, pengalaman anda, atau permainan apapun, bermain di perpustakaan menyediakan ruang bagi komunitas yang bervariasi untuk bersosialisasi pada suasana yang berbeda, dengan semangat untuk bermain."
Pada kegiatan yang diselenggarakan di ITB, pengunjung dapat mencoba berbagai permainan. Tersedia banyak board game seperti labyrinth, stratego, punakawan, dan lain-lain yang bisa dimainkan secara cuma-cuma oleh pengunjung. Board game yang disediakan bukan hanya buatan pengembang luar negeri. Ada pula board game yang dibuat oleh pengembang game lokal. Untuk semakin mengangkat nilai budaya lokal pada event berskala global ini, selain board game dengan tema asli Indonesia, disediakan pula permainan tradisional Indonesia seperti congklak dan engklek. Pada akhir acara, diselenggarakan sesi spesial di mana pengunjung dapat memainkan Werewolf, salah satu jenis board game yang sangat mengedepankan interaksi antar pemain.
Dikutip dari berbagai sumber. Foto oleh segitiga.net