Tingkatkan Pemahaman Akan Sanitasi, Mahasiswa ITB Edukasi Siswa dan Warga Kecamatan Banjaran Melalui Penjernih Air dan Hidroponik

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id–Selain kegiatan akademik, mahasiswa juga dituntut untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Beranggapan dari hal tersebut, mahasiswa ITB yang berasal dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), dan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) sukses menyelenggarakan pengabdian masyarakat di SMP Al-Musthafa di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung tiga hari berturut-turut pada tanggal 16-18 Juni 2022.

Pada kegiatan pengabdian ini, tim mahasiswa ITB melakukan pelatihan pembuatan alat penjernih air dan hidroponik menggunakan konsep learning by doing. Mahasiswa yang berperan dalam kegiatan tersebut terdiri dari 18 orang. “Jadi konsep learning by doing pembuatan alat ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman akan sanitasi dan kemandirian ekonomi,” tutur Fandy Hidayat (OS’20), selaku ketua tim.

Kegiatan ini berawal dari keresahan ketika mengunjungi Masjid SMP Al-Musthafa. Air di sekitar masjid tersebut sangat kotor dan keruh. Hal ini dikarenakan posisi sekolah yang berada di wilayah persawahan. “Selain air kotor, terdapat lahan kosong dan jumlah sayuran di wilayah tersebut sangat sedikit, oleh karena itu kami ingin meningkatkan sanitasi dan agroekonomi warga,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang berasal dari empat kelas berbeda pada tingkat 7 dan 8. Selama kegiatan berlangsung, siswa dan guru sangat antusias dengan adanya edukasi alat penjernih air dan hidroponik tersebut. Civitas sekolah sangat mendukung penuh adanya kegiatan ini.

Pada kegiatan ini siswa mendengarkan pemaparan materi oleh tim mahasiswa ITB. Setelah pemaparan diikuti kuis kecil dan tes akhir. Acara berlanjut ke pembuatan alat penjernih air misalnya menyusun karbon, pasir, dsb. Selain penjernih air, mereka juga melakukan pembibitan hidroponik. Para siswa yang hadir sangat antusias melihat demo alat penjernih air dan hidroponik.

Dari serangkaian kegiatan ini, ada beberapa hasil yang diharapkan seperti siswa mengetahui alat penjernih air, cara menjernihkan air, cara membuat alat penjernih air, dan perawatan alat penjernih air. “Siswa juga diharapkan mengetahui hidroponik, baik cara merangkai pipa maupun pembibitan,” ujar Fandy.

Mereka berpesan, “Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberjalanan kegiatan ini. Kami mohon maaf karena masih banyak kekurangan pada kegiatan ini,” ucap Fandy.

Reporter: Kevin Agriva Ginting, GD’20

Foto: Dok. Tim Mahasiswa