Universitas Negeri Selangor Malaysia Berikan Rektor ITB Gelar Kehormatan

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Tidak hanya mahasiswa/i ITB yang kerap mengharumkan nama ITB sepanjang tahun ini. Kali ini, kabar membanggakan datang dari Rektor ITB, Prof. Dr. Akhmaloka. Pada bulan Oktober lalu, bertepatan dengan sidang terbuka wisuda Universitas Negeri Selangor (UNISEL) pada Sabtu-Minggu ( 26-27/10/13) beliau dianugerahi Gelar Dokter Kehormatan 'Honoris Causa' atas kontribusinya dalam mempromosikan dan mendukung Universitas Negeri Selangor dan Pemerintah untuk mewujudkan  pendidikan luar biasa dan penelitian dengan berbagi pengetahuan  yang luas
Sebelumnya , nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) telah ditandatangani pada 23 Februari 2012 diikuti dengan nota kesepakatan antara International Academic for Life Sciences and Biotechnology (IAB) , UNISEL,  dan Sekolah Ilmu Tinggi Hayati ITB untuk lebih memudahkan dan memformalkan kerjasama antara  lembaga-lembaga tersebut.

Prof. Dr. Akhmaloka lahir di Cirebon Indonesia pada 1Februari 1961. Beliau adalah seorang ahli di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan daftar kualifikasi akademik yang tidak sedikit . Akhmaloka menempuh pendidikan sarjananya dari tahun 1980 hingga memperooleh gelar sarjana pada tahun 1985 . Selanjutnya beliau meneruskan pendidikan dalam bidang  Bioteknologi di International Institute of Biotechnology England dari tahun 1987 sampai pada tahun 1988 . Setelah itu,  beliau melanjutkan  studinya di  University of Kent , Inggris pada tahun 1989 1991 untuk meraih gelar philosopher doctorate-nya dalam bidang biokimia. Setelah menyelesaikan studi doktornya , Akhmaloka kemudian memulai karirnya di ITB dengan memegang beberapa posisi penting termasuk sebagai Dekan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam  ( FMIPA) sampai sekarang sebagai Rektor ITB.

Sebagai akademisi , Prof Dr Akhmaloka pernah menerima penghargaan bergengsi seperti "20 years Good Performance Indonesian Government Employees, President Republic  of Indonesia (2004)" . Selain itu, beliau juga sekaligus merupakan mikrobiologis terkemuka  yang khusus meneliti di bidang biologi molekuler dan bioteknologi ragi . Akhmaloka menambah pengalamannya dengan menulis sebuah buku berjudul "Genentic Molekuler Gene allosuppressor ( SAL4 ) di S.cerevisae " dalam posting Pengendalian transkripsi Ekspresi Gen , "