ITB Terima 1550 Mahasiswa Baru Melalui SBMPTN 2015
Oleh Cintya Nursyifa
Editor Cintya Nursyifa
BANDUNG, itb.ac.id - Genap sebulan telah lewat selepas pelaksanaan tes tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015. Beragam respon emosional mulai menampakkan rona sejak diumumkannya hasil SBMPTN 2015 pada Kamis (09/07/15). Terutama para peserta yang memilih ITB sebagai sarana menuai ilmu dan menebar karya di masa datang. Berharap-harap cemas menjadi 1550 insan terpilih sebagai mahasiswa baru di Kampus Ganesha. Pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru ITB melalui SBMPTN tahun ini menggunakan sistem yang sama dengan tahun sebelumnya. perbedaan terletak dari segi jumlah saja. Pasalnya tahun ini kuota mahasiswa baru yang diterima mencapai 3755, yang terdiri dari 2267 lulusan SNMPTN 2015 dan 1550 lulusan SBMPTN 2015. Jumlah ini lebih tinggi sebanyak 199 dibanding tahun lalu, hal ini dimaksudkan untuk alokasi bagi prodi-prodi baru di ITB.
SBMPTN bisa dikatakan jalur yang lebih sulit ditempuh dibanding SNMPTN. Alasannya adalah dengan peluang lebih kecil yaitu hanya 40% yang diterima di ITB, ditambah lagi dengan persaingan 3 angkatan terakhir, dan berbentuk tes tulis yang membutuhkan banyak persiapan fisik dan psikis. Jalur SBMPTN sebagai jalur terakhir untuk menjadi mahasiswa ITB meramaikan persaingan yang ada. Terutama untuk fakultas/sekolah dengan persaingan yang sangat ketat. Tahun ini belum banyak berubah. SBM masih mempertahankan keketatan tertinggi dari seluruh fakultas/sekolah yaitu dengan rasio 1:25 sampai 1:30, disusul FTTM dengan rasio 1:20.
ITB merupakan perguruan tinggi dengan mayoritas disiplin ilmu saintek (sains dan teknologi) mempunyai rata-rata nilai dari para peserta SBMPTN 2015 mencapai 706,52 (dalam skala 1000) dengan nilai terbesar 925,49. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibanding nilai rata-rata nasional. Angka sebesar itu ternyata menunjukkan bahwa pendaftar ITB sebenarnya sudah terseleksi dari awal dan merupakan siswa yang benar-benar siap dalam menghadapi ujian untuk menempuh kuliah di ITB. "Baik melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk SNMPTN maupun SBMPTN, ITB itu ingin mendapatkan siswa yang unggul, karena ITB visi dan misinya itu adalah menghasilkan lulusan unggul, itu hanya bisa diperoleh kalau ipteknya ini unggul untuk itulah sistem penerimaan mahasiswa baru menggunakan sistem campuran, yaitu peminatan dan seleksi fakultas/sekolah." ungkap Prof. Bermawi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
Prof. Bermawi menambahkan bahwa diterapkannya sistem peminatan dan penerimaan per fakultas/sekolah ditujukan untuk meningkatkan kapasitas akademik dari calon mahasiswa ITB. Jika hanya melaksanakan sistem peminatan, akan terjadi pemusatan pilihan dalam 1 fakultas, sehingga penyebaran jumlah peminat menjadi tidak merata antar prodi dan persaingan hanya terasa di sebagian prodi saja, menyurutkan prodi lain. Dengan sistem per fakultas/sekolah persaingan akan terjadi di dalam 1 fakultas, sehingga terjadi peningkatan passing grade di prodi lain, nilai passing grade meningkat di atas rata-rata nasional. Peminat prodi favorit tertentu akan memilih fakultas/sekolah terlebih dahulu sebelum dijuruskan, sehingga akan terjadi pemerataan di setiap prodi dalam 1 fakultas. Dengan cara tersebut ITB akan mendapatkan calon-calon yang memiliki kualifikasi akademik yang tinggi, jauh lebih tinggi dari nasional. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang pesat sejak 2005.