Visual Art 2013: Kenalkan Dunia Seni Rupa Lebih Dalam
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
Rangkaian acara yang diselenggarakan selama satu minggu ini bertujuan agar masyarakat umum lebih mengenal dunia seni rupa. "Peminat jurusan seni rupa dari tahun ke tahun kian meningkat, namun masih banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya seni rupa itu seperti apa, misalnya masih banyak orang tua yang beum paham, sehingga masih banyak orang tua yang melarang anaknya untuk masuk jurusan seni rupa," ujar Rizky Putra Thiaraswara, mahasiswa program pascasarjana FSRD ITB, yang merupakan salah satu panitia dari acara Visual Art 2013.
Karya-karya yang ditampilkan di pameran staf akademik FSRD ITB sendiri sebenaranya merupakan acara yang tiap tahun diadakan. Pada pameran kali ini berbagai karya seni rupa yang sangat menarik ditampilkan mulai dari lukisan, patung, media seni tiga dimensi, dan juga karya seni dalam bentuk digital. Tak hanya indah masing-masing karya seni tersebut membawa pesan-pesan tersendiri bagi penikmatnya.
Open house studio dan workshop ditujukan untuk memberikan informasi bagi mahasiswa tingkat satu yang akan memilih program studi di tahun ajaran ini dan juga pelajar sekolah menengah yang tertarik akan Program Studi Seni Rupa.
Studio yang menyelenggarakan open house adalah studio seni lukis, seni patung, seni grafis, seni keramik, dan seni intermedia. Masing-masing studio tersebut memamerkan karya-karya dari mahasiswanya dan juga memperkenalkan program studi yang ada di FSRD ITB.
Tak kalah menarik dari open house studio dan pameran karya, seminar nasional sejarah seni rupa yang bertajuk "Gerakan-Gerakan Seni Rupa pada Masa Orde Baru" turut meramaikan rangkaian acara Visual Art 2013. Berbagai tokoh seniman nasional dari zaman orde baru menjadi pembicara dalam seminar ini yang diantaranya adalah Asikin Hasan, Rizki A. Zaelani, Moelyono, Ferri Agustian Sukarno, Hardi, F.X. Harsono, Sti Adiyati Subangun, Ira Adriati, Mohamad Cholid, Bonyong Munni Ardhi, Jim Supangkat, dan Yustiono. Selain mahasiswa FSRD, seniman-seniman dari berbagai daerah di Indonesia pun turut hadir dalam seminar ini.
"Dengan diselenggarakannya seminar sejarah seni ini juga tentunya akan memperluas wawasan mahasiswa seni rupa tentang sejarah seni di Indonesia bahwa pada masa Orde Baru terjadi sebuah perubahan paradigma mengenai seni rupa yang dilakukan oleh sekelompok seniman muda Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) yang menginisiasi peristiwa Desember Hitam, pada masa Orde Baru hal tersebut merupakan hal yang sangat berani untuk dilakukan," ujar Rizky.