Riset dan Inovasi Berkelanjutan ITB di Dalam dan Luar Negeri
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (FTI ITB) menyelenggarakan FTI Day 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha. Salah satu agendanya yaitu pemaparan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB, yang menyoroti transformasi industri berkelanjutan melalui inovasi teknologi, dengan berbagai program riset dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan ITB. Pemaparan ini disampaikan oleh Sekretaris Bidang Penelitian DRPM ITB, Dr.rer.nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc.
Beliau mengatakan bahwa ITB terus berkomitmen dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat. Sejak perubahan nama dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB menjadi Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB, pada 1 Agustus 2024, ITB semakin fokus dalam mengembangkan inovasi riset yang mampu berkontribusi baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu contoh dari upaya ini adalah pembangunan ITB Innovation Park, sebuah fasilitas riset berteknologi tinggi yang berlokasi di Summarecon, Gedebage, Kota Bandung. Gedung ini dirancang untuk menjadi pusat kolaborasi antara akademisi dan industri dalam mentransformasi teknologi berkelanjutan.
ITB dengan visi "globally respected and locally relevant" tidak hanya bertujuan untuk berinovasi di tingkat internasional, tetapi juga berdampak pada industri riset dan inovasi dalam negeri. ITB, melalui DRPM ITB, telah menetapkan empat prioritas penelitian utama yang mencakup energi dan transportasi, pangan dan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, serta infrastruktur dan mitigasi bencana. Selain fokus pada tema-tema tersebut, ITB juga berinovasi di bidang lainnya seperti astronomi dan matematika, dengan menekankan integrasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan kecerdasan buatan (AI).
Beliau menjelaskan bahwa ITB terus membangun jejaring kerja sama riset dengan perguruan tinggi terkemuka di dunia. Sebagai bagian dari strategi globalnya, kerja sama ITB dengan perguruan tinggi seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University, dan University of Cambridge yang tidak hanya terbatas pada riset, tetapi juga menghasilkan joint publications yang turut berkontribusi pada dunia pendidikan secara global.
Jika berdasarkan negara, kerja sama internasional ITB saat ini paling tinggi terjalin dengan Jepang, diikuti oleh China, yang salah satu hasil kolaborasinya adalah "China-Indonesia Joint Research Laboratory for New Energy Materials and Metallurgical Engineering Technology” yang di ITB Kampus Jatinangor. Laboratorium canggih ini kerja sama ITB bersama dengan GEM, perusahaan daur ulang logam terkemuka di China dan dunia.
Salah satu kolaborasi penting yang sedang dijalankan oleh ITB adalah UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS), yang melibatkan enam perguruan tinggi dunia, tiga di antaranya perguruan tinggi di Indonesia, yaitu ITB, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Program ini didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan bertujuan untuk memperkuat riset bersama dalam bidang sains komunitas internasional.
Selain itu, ITB bergabung dalam Program INSPIRASI (Indonesia–NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation), program hasil kerja sama antara NTU Singapura dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia. Program ini bertujuan mengembangkan berbagai penelitian dan program akademik yang berfokus pada perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Beliau juga menyoroti pentingnya riset unggulan di ITB, yang mencakup riset yang mempromosikan dosen-dosen muda. ITB terus mendukung para akademisi muda untuk terlibat dalam riset yang berkualitas. Selain itu, ITB menjalankan program Riset Kolaborasi Indonesia (RKI), yang melibatkan 20 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dalam riset-riset inovatif yang berpotensi memberikan dampak besar bagi masyarakat.
ITB terus menjalankan berbagai program untuk membantu daerah-daerah terpencil di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meluncurkan program Desanesha, sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan langsung dosen-dosen ITB dengan desa-desa di seluruh Indonesia untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada.
Dengan beragam program riset unggulan dan kerja sama nasional dan internasional ini, ITB berharap dapat terus berdampak tidak hanya dalam mendukung transformasi industri berkelanjutan, tetapi juga dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan mewujudkan transformasi industri yang berkelanjutan melalui inovasi teknologi.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)