Sidang dibuka dengan pembacaan Surat Keputusan Rektor ITB yang dibacakan Dekan Sekolah Pascasarjana ITB, Prof. Dr. Suprijadi, M. Eng., yang mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM), Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng.

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor ITB tersebut, sebanyak 1.815 wisudawan dinyatakan lulus pada Wisuda April ini, dengan perincian sebanyak 95 wisudawan Program Doktor, 1.062 wisudawan Program Magister, dan 658 wisudawan Program Sarjana.

Lebih lanjut, 450 lulusan mendapatkan predikat cumlaude, dengan perincian sebanyak 117 (18% dari total keseluruhan) untuk lulusan program sarjana, 282 (27% dari total keseluruhan) lulusan Program Magister, dan 51 (54% dari total keseluruhan) lulusan Program Doktor.

Dari seluruh lulusan, wisudawan dengan IPK tertinggi untuk Program Sarjana diraih oleh Hieronimus Jevon Valerian dari Program Studi Prodi Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan IPK 4.00. Sementara itu, wisudawan dengan publikasi terbaik dari Program Magister, yaitu Indah Radityo Putri dari Program Studi Magister Instrumentasi dan Kontrol Fakultas Teknik Industri (FTI) dengan publikasinya pada Jurnal Internasional (Q2). Sedangkan, untuk Progam Doktor publikasi terbaik diraih oleh Jotti Karunawan dari Program Studi Doktor Sains dan Teknologi Nano SPS dengan publikasi Jurnal Internasional (Q1) sebanyak 2 publikasi dan Jurnal Internasional (Q2) sebanyak 1 publikasi.

Adapun untuk wisudawan termuda dari masing-masing jenjang pendidikan antara lain, Emmanuel Brilian Tangka untuk Program Sarjana dari Fakultas Teknik Industri (FTI), dengan usia 21 tahun 01 bulan. Kemudian ada Natalia Devita Purnama untuk Program Magister dari FMIPA dengan usia 22 tahun, 03 bulan. Lalu ada Maya Nabila untuk Program Doktor dari FMIPA dengan usia 24 tahun 11 bulan.

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan. Dalam sambutannya, Prof. Reini mengingatkan bahwa dengan gelar akademik yang diperoleh, para wisudawan pun turut mengemban tanggung jawab yang lebih tinggi dan tentu harus dibarengi dengan semangat terus belajar untuk dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat, bangsa Indonesia, peradaban dunia, dan kemanusiaan.

“‘Mahasiswa’ dan ‘Sarjana’ adalah dua status yang berbeda. Dan dari perbedaan status tersebut, melekat peranan, hak, dan tanggung jawab yang berbeda. Di lingkungan kerja pun, ketika Saudara menjadi bawahan atau atasan, sebagai karyawan atau pimpinan, Saudara mengemban peranan yang berbeda lagi. Jadi, di sepanjang perjalanan hidup, kita akan memasuki lingkungan sosial yang berbeda-beda, memegang peranan yang berbeda-beda. Untuk bisa menempuh perjalanan tersebut dengan berhasil, kita perlu terus-menerus belajar (life-long learning). Tetapi ini saja tidak cukup, kita juga perlu terus-menerus mengembangkan karakter,” ujarnya.

Dalam mempersiapkan Indonesia Emas di tahun 2045, beliau percaya setiap lulusan ITB turut mengemban peranan kunci dalam berbagai bidang.

“Saya percaya, karakter itu penting bukan hanya bagi profesi scientist, melainkan juga bagi semua profesi di mana peranan ilmu pengetahuan itu (menjadi) sentral, khususnya bagi setiap sarjana, di lingkungan kerja mana pun. Sarjana bukan saja ‘agent of knowledge’, melainkan juga sebagai ‘agent of morality endowed with character.’ Tercapainya Indonesia Emas membutuhkan dukungan para sarjana yang selain memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang tinggi, juga memiliki karakter. Ini harapan kita bersama,” ujar Prof. Reini sembari menutup sambutannya.

Berikut ini daftar lulusan beserta Yudisium Program Sarjana, Magister, dan Doktor untuk Wisuda Periode April 2024 Institut Teknologi Bandung dengan nilai IPK tertinggi dan juga lulus termuda:

Program Sarjana
Jumlah : 658
Predikat Cumlaude : 117 (18%)
Wisudawan IPK Tertinggi : Hieronimus Jevon Valerian (Prodi Aktuaria FMIPA, IPK 4.00 & IP 4.00)
Wisudawan Termuda : Emmanuel Brilian Tangka, FTI (usia 21 tahun 01 bulan)

Program Magister
Jumlah : 1062
Predikat Cumlaude : 282 (27%)
Wisudawan dengan publikasi terbaik: Indah Radityo Putri (Prodi Magister Instrumentasi dan Kontrol FTI, Publikasi pada Jurnal Internasional bereputasi Q2.
Wisudawan Termuda : Natalia Devita Purnama, FMIPA (usia 22 tahun, 03 bulan)

Program Doktor
Jumlah : 95
Predikat Cumlaude : 51 (54%)
Wisudawan dengan publikasi terbaik: Jotti Karunawan (Prodi Doktor Sains dan Teknologi Nano SPS. Dengan publikasi sebanyak Jurnal Internasional bereputasi Q1 sebanyak 2 publikasi dan Jurnal Internasional bereputasi Q2 sebanyak 1 publikasi.
Wisudawan Termuda : Maya Nabila, FMIPA (usia 24 tahun 11 bulan)

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)