Women Technopreneur : Bincang dan Diskusi Entrepreneurship
Oleh Fauziah Maulani
Editor Fauziah Maulani
BANDUNG,itb.ac.id – Dalam serangkaian kegiatan Women Empowerment Series 2017/2018, American Corner ITB menyelenggarakan Coffee Talk Women Technopreneur, Women Empowerement Through Technopreneurship pada Kamis (21/12/17) di Gedung Perpustakaan Pusat ITB.
ITB mencanangkan diri sebagai Entrepreneurial University,
sehingga diharapkan dapat mencetak entrepreneur
– entrepreneur yang baik. Karena itu, Dr Atik Aprianingsih selaku pembicara
dan dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB banyak memberikan contoh technopreneur wanita yang telah sukses
untuk memotivasi semangat berwirausaha para peserta yang hadir.
Pemanfaatan teknologi terbukti telah mempengaruhi dunia entrepreneur, baik pemanfaatan maupun
penciptaan teknologi. Ada lima prioritas bidang di Indonesia yaitu air, energi,
kesehatan, pertanian, dan keanekaragaman hayati. Dr Atik menyoroti salah
satunya yaitu bidang pertanian, karena meskipun Indonesia merupakan negara
agraris ternyata kebutuhan pangan domestik masih impor, kesejahteraan petani
rendah, dan juga belum maksimalnya ekspor.
“Kami di SBM melakukan riset mengenai pertanian, khususnya
holtikultura Indonesia yang memiliki kualitas yang bahkan lebih baik dari luar
negeri contohnya Kopi West Java Preanger,
Beras Pandan Wangi Cianjur, Akar Wangi Garut, dan Mangga Gedong Gincu Cirebon
atau Queen of Mango. Selain itu, kami
juga menjalin hubungan bersama beberapa lembaga dan memulai Ecobiz KUKM (platform online yang didesain untuk menguhubungkan
berbagai pelaku bisnis untuk bersama-sama membangun ekosistem bisnis lokal di
berbagai daerah Indonesia),” tutur Dr. Atik.
Selain ketidakpastian, kerja keras yang lama, pengorbanan
finansial dan gaya hidup, ada tantangan bagi wanita yang akan menjadi entrepreneurship salah satunya yaitu
investor agak enggan berinvestasi kepada wanita. Namun, hal ini tidak akan
terjadi selama wanita bisa menunjukkan kinerja yang baik dan kuncinya adalah
pencatatan atau track record yang
baik.
Meskipun begitu, menurut Dr. Atik tidak semua orang bisa menjadi
entrepreneur karena entrepreneur merupakan jiwa sehingga
bagi siapapun yang akan berwirausaha ada dua sifat yang wajib dimiliki yaitu
tidak mudah menyerah dan juga disiplin yang tinggi.