Mahasiswa ITB Ibni Inggrianti Raih Beasiswa S2 Mengenai Teknologi 5G ke Belanda
Oleh Devi Berliana Pratiwi - Mahasiswa Sains dan Teknologi Farmasi, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Ibni Inggrianti, mahasiswa S2 Teknik Elektro subprogram studi Telematika dan Jaringan Telekomunikasi mendapatkan beasiswa tesis terkait teknologi 5G ke Belanda. Beliau akan melaksanakan penelitian tesisnya dengan beasiswa di Belanda, tepatnya di Network Architecture and Services (NAS) group di TU Delft dengan Prof. Robert Kooij.
Program beasiswa ini diinisiasi oleh Bandoengse Technische Hoogeschool Fonds (BTHF) dan I&P Indonesia. BTHF bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk meningkatkan pendidikan dan riset di ITB. Adapun I&P Indonesia merupakan fasilitator pertukaran pengetahuan dan keahlian intelektual dan profesional Indonesia di Belanda. Perempuan kelahiran Bandung ini mendapatkan informasi beasiswa tesis tersebut dari bidang akademik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.
Tesisnya akan mempelajari mengenai network traffic menggunakan machine learning. Dalam tesisnya, beliau perlu mengambil data yang tidak ada di Indonesia. “Saya mau ambil original data telekomunikasi atau traffic di sana untuk memprediksi keakuratan dan kecocokan penggunaan 5G. Kebetulan TU Delft memiliki banyak kerja sama dengan provider telekomunikasi di sana,” katanya.
Sosok yang hobi lari dan tenis ini menyukai bidang telematika setelah banyak menjalani akademi, konferensi, dan kompetisi di berbagai negara, seperti Korea Selatan, New Zealand, China, dan masih banyak lagi. Kegiatan yang beliau ikuti di luar negeri terkait bidang telekomunikasi seperti internet governance, datacom, security, dan network automation, sehingga bidang ini memang sejalan dengan tesisnya. Adapun 5G sudah diimplementasikan di Belanda. Hal itulah yang memotivasinya untuk mengeksplorasi dan mendapatkan insight baru di Negeri Kincir Angin yang memungkinan untuk diimplementasikan di Indonesia. Beliau sudah melakukan riset mengenai tesis ini sejak semester dua perkuliahan S2-nya dan telah berhasil diterima untuk publikasi di konferensi internasional dengan judul “Evaluating Time Series Approaches for Cellular Network Traffic Forecasting”.
Ibni mengaku untuk sampai di titik sekarang merupakan perjalanan panjang yang tak mudah. Sebelumnya dia sempat menemui titik buntu yang mengharuskannya terus mencoba demi mendapatkan kesempatan riset ke luar negeri. “Alhamdulillah yang kali ini rezeki, saya hubungi profesor di sana juga sangat welcome dengan berbekal dari pengalaman-pengalaman sebelumnya,” ujarnya dengan penuh syukur.
Ibni sangat terbuka untuk belajar lebih banyak dan membagikan pengalaman maupun wawasannya sehingga hal ini tentu menjadi poin utama dari kerja sama antara beasiswa ini, ITB, dan pihak Belanda.
“Semoga dengan melakukan riset di Belanda bisa membangun relasi antara ITB dan TU Delft lebih baik ke depannya di bidang riset. Dan semoga bisa bermanfaat untuk perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia. Harapannya untuk adik tingkatku bisa berkesempatan juga nantinya untuk riset ke Belanda dan mengaplikasikan teknologi baru yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia,” tuturnya.
Reporter: Devi Berliana Pratiwi (Sains dan Teknologi Farmasi, 2021)