18 Karya Mahasiswa DKV ITB Bawa Perubahan dalam Dunia Literasi Anak
Oleh Anggun Nindita
Editor TIM CDN
BANDUNG, itb.ac.id – Sebanyak 18 mahasiswa Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Bandung (DKV ITB) berhasil meraih prestasi sebagai penulis sekaligus ilustrator terpilih untuk buku cerita anak dalam program Gerakan Literasi Nasional (GLN) 2024. Dari total 350 naskah seluruh Indonesia yang dipilih oleh Kemendikbudristek, 18 di antaranya merupakan milik mahasiswa DKV ITB, yang sekaligus merupakan tugas akhir dari mata kuliah DK3208 Ilustrasi dan Desain Buku Anak (KIBA).
Program Sayembara Penulisan Bahan Bacaan Literasi Tahun 2024 dalam Rangka GLN ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemedikbudristek) dengan tujuan untuk menyediakan bahan bacaan literasi bagi pembaca awal (anak usia 5-15 tahun). Pada tahun ini, terdapat lima tema yang disayembarakan, yaitu pencegahan kekerasan terhadap anak, pengenalan literasi finansial, pengenalan literasi kewargaan, mitigasi bencana, serta sanitasi dan kesehatan.
Awalnya, seluruh penulis dari seluruh Indonesia akan diberikan kebebasan untuk memilih tema apa yang dibawakan dalam karya yang akan mereka buat. Semuanya diwajibkan mengikuti seluruh proses penulisan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra. Kemudian, akan ditentukan karya-karya terpilih dari seluruh karya yang masuk. Pada akhirnya, seluruh karya terpilih, akan melalui tahap penyempurnaan sebagai bahan bacaan sehingga layak untuk diterbitkan.
Dalam persiapannya ini, para mahasiswa dibimbing langsung oleh Dr. Riama Maslan Sihombing, M.Sn., sekaligus pengampu mata kuliah DK3208 Ilustrasi dan Desain Buku Anak (KIBA), yang mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam sayembara ini.
Salah satu mahasiswa yang terpilih, Anindita Putri, menjelaskan bahawa mereka disarankan oleh dosen untuk mengikuti sayembara ini sebagai bagian dari pembelajaran di kelas KIBA.
“Sebenarnya ini program kerja dari Kemendikbud yang menyelenggarakan sayembara bagi penulis buku anak. Kebetulan dari DKV ada mata kuliahnya juga, namanya Kelas Ilustrasi Buku Anak (KIBA). Jadi, kami yang mengambil mata kuliah itu dianjurkan juga untuk ikut sayembara ini, karena memang sejalan dengan mata kuliah yang kami ambil ini. Sehingga, dalam proses pembuatannya kami banyak dibantu beliau (dosen mata kuliah KIBA), beliau memberikan banyak saran, masukkan, dan arahan bagi kami untuk semakin menyempurnakan karya tersebut,” ungkap Dita.
Beberapa contoh tema yang diangkat oleh mahasiswa ITB yaitu literasi kewargaan, dengan fokus pada peran keluarga, khususnya peran ayah dalam keluarga, yang diangkat oleh Dita. Lalu ada juga Nazwa Nurapriliani, mahasiswa lainnya, memilih topik mitigasi bencana dengan fokus pada gempa bumi.
“Topik mitigasi bencana yang aku ambil lebih spesifik tentang gempa bumi. Kurang lebih membahas tentang bagaimana cara menghadapi gempa bumi yang tentu bisa dimengerti sama anak-anak, karena dibawakan dengan bahasa mereka," ujar Nazwa.
Motivasi utamanya sebenarnya agar anak-anak bisa paham terkait gempa bumi, apa yang bisa mereka lakukan, apa yang harus mereka jauhi, karena memang bacaan untuk anak yang membahas terkait bencana alam ini masih kurang aku jumpai,” lanjutnya.
Dita dan Nazwa menceritakan bahwa tantangan terbesar dalam proses ini adalah mengelola waktu di tengah kesibukan kuliah, baik ujian maupun tugas-tugas lainnya, serta kegiatan lainnya. Namun, berkat semangat dan dukungan dari dosen serta sesama teman sekelas membuat mereka semua terus termotivasi untuk menyelesaikan karya tersebut.
Di samping tantangan yang dihadapi, pengalaman mengikuti GLN ini memberikan banyak pelajaran dan pengetahuan baru. Para mahasiswa berkesempatan untuk bertemu dengan penulis dan ilustrator lain dari seluruh Indonesia, serta mendapatkan wawasan tentang dunia penulisan dan ilustrasi buku anak.
“Waktu diundang oleh Kemendikbudristek di pertemuan penulis terpilih itu, yang kita ketemu itu benar-benar sebagian besar adalah mereka yang sudah senior, yang bukunya sudah banyak sekali yang terbit. Jadi banyak belajar tentang dunia menulis, terutama dalam menulis buku anak ini,” ungkap Dita.
Mereka berpesan untuk mahasiswa dan (atau) penulis-penulis muda lainnya untuk selalu berkarya dengan sepenuh hati serta tidak menjadikan itu sebagai sebuah tekanan, agar pesan yang ingin dibawakan oleh penulis dapat tersampaikan dengan baik bagi pembacanya. Mereka juga mengatakan agar mahasiswa lainnya tidak takut memulai hanya karena merasa masih belum sempurna karyanya. Karena mereka meyakini bahwa akan lebih baik mencoba meskipun gagal, daripada tidak mencoba sama sekali, dan proses penyempurnaan itu akan terjadi selama proses mencoba tersebut.
Ke-18 mahasiswa DKV ITB sebagai penulis sekaligus ilustrator terpilih tersebut yaitu:
1. Anindita Putri (17421017) – “Siapa Ayah?”
2. Nazwa Nurapriliani (17421006) – “Bum Bum”
3. Nabila Putri Saraswati (17421069) – “Benang Rahasia Nara”
4. Saffanah Azka Adie (17421022) – “Di Mana Rumahku?”
5. Winda Kartika Laoli (17421026) – “Berkilauan!”
6. Sadira Nawwar (17421033) – “Ari Si Tangan Besar”
7. Kresna Maulana Baihaqi (17421075) – “Ayah dan Ibu Dinosaurus”
8. Patricia Febby Valerie (17421010) – “Bola dan Benang Kusut”
9. Rizkia Puji Pramayogi (17421044) – “Tas Ajaib Tari”
10. Rakhel Lentera Kalahari (17421001) – “Ayo Kita Jalani Hari Ini”
11. Fidelia Lovely Hosensyah (17421072) – “Roda Impian”
12. Qonita Mumtaz Gantari (17421032) – “Hal Kecil”
13. Maqrifal Fajar Arhef (17421097) – “Kare dan Pare-Makanan Sehat dari Kebun Sendiri”
14. Maefina Aisha Putri Tanjung (17421082) – “Lekukan yang Menguatkan”
Meydiandra Annisa Syafi (17421036) – “Awas, Nanti Kusut!”
15. Andrea Budyawan (17420073) – “Benang-Benang Koin”
16. Raddyn Afra Prameswari (17321035) – “Senang Bisa Membantu”
17. Mutia Tsabita (17421024) – “Benderang”
Para mahasiswa tersebut berharap bahwa karya mereka dapat memberikan dampak positif bagi pembaca, terutama bagi anak-anak, serta menumbuhkan minat baca sejak dini. Prestasi ini menjadi motivasi awal yang baik bagi mereka untuk terus berkarya dan berinovasi dalam bidang literasi dan ilustrasi di masa depan.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)