Pameran KIBA: Mahasiswa Desain Komunikasi Visual ITB Ciptakan Buku Anak Berkelas Dunia

Oleh Syabina Er Said - Teknik Dirgantara, 2020

Editor M. Naufal Hafizh

Foto bersama mahasiswa KIBA dengan karyanya.

BANDUNG, itb.ac.id – Mata kuliah Kelas Ilustrasi Buku Anak (KIBA) kembali menggelar pameran tahunan pada tanggal 13,14, dan 15 Juni 2024 di Fragment Project dengan tema besar yang mengangkat konsep 17 Sustainable Development Goals (SDGs) dalam balutan kisah yang ringan dicerna anak. Tahun ini, pameran yang diadakan mahasiswa program Desain Visual dan Komunikasi (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menjadi ajang eksplorasi yang paling banyak menarik perhatian.

Dalam wawancara Sabtu (15/6/2024), Akmal Maulana (DKV, 21) dan Najla Syahirah (DKV, 21) selaku penanggung jawab pameran mengungkapkan berbagai tantangan dan keseruan yang mereka alami selama proses persiapan. Akmal mengatakan bahwa pameran mata kuliah grafis portofolio “Tamarta” dan KIBA kali ini disatukan, memberikan pengunjung kesempatan bereksplorasi lebih luas.

Najla menambahkan bahwa Imajinesia, bagian dari KIBA, benar-benar digerakkan oleh mahasiswa. "Dari konsep utama hingga implementasi, semuanya dilakukan oleh mahasiswa. Kami juga bekerja sama dengan penulis tamu, seperti Kak Maria, yang membantu dalam pembuatan cerita," katanya.

Buku anak yang dihasilkan dalam program KIBA memiliki ciri khas tersendiri. Mahasiswa diajak untuk melakukan pendekatan visual yang kreatif, mencari penerbit, dan mengangkat tema-tema yang relevan seperti 17 SDGs dan mitigasi bencana. Semua proses ini dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa di bawah bimbingan para dosen, mulai dari pembuatan hingga pencarian penerbit.

Najla berbagi suka dukanya selama menjadi panitia. "Kesulitannya adalah waktu yang mepet dan keterbatasan sumber daya manusia. Tapi sukanya, hasilnya bagus dan acaranya sangat ramai," ujarnya. Akmal juga merasakan hal yang sama. "Duka utamanya adalah menjaga manajemen tetap lancar, tapi sukanya tidak menyangka bakal serame ini, terus-terusan ramai," katanya.

Pameran tahun ini menampilkan karya terbaik dari 70 mahasiswa KIBA. Eksplorasi yang luas membuat pameran ini menjadi salah satu yang paling dinantikan. "Pameran ini paling banyak eksplorasinya, dari 70 mahasiswa, ada 12 yang terpilih sebagai yang terbaik," kata Akmal.

Najla menyebutkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah menjadi penulis sekaligus ilustrator. "Anak-anak memiliki kategorinya sendiri. Pilihan diksi dan kata harus benar-benar diperhatikan. Manajemen waktu pun sangat penting, karena output-nya harus menjadi buku yang layak diterbitkan," katanya.

Sembilan karya KIBA yang lolos babak penyisihan GLN 2024.

Dalam lomba Gerakan Literasi Nasional (GLN) 2024, sembilan karya dari KIBA lolos seleksi ke babak penyisihan. "Kami santai tapi asyik. Apalagi dengan adanya dosen tamu yang memang penulis buku anak. Ini membuat pengalaman belajar semakin kaya," kata Akmal.

Saat ditanya mengapa memilih mata kuliah ini, Akmal menjawab, "Seru, saya kepikiran mau jadi ilustrator buku anak. KIBA bisa meningkatkan skill dan membantu menemukan gaya yang tepat." Najla menambahkan, "Melihat dari orang-orang yang ikut KIBA, relasinya bagus dan bisa menjadi batu loncatan karier."

Program KIBA tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berharga, tetapi juga membuka peluang karier bagi para alumninya. "Alumni KIBA banyak yang sukses di industri ini jadi kami sangat termotivasi," tutur Najla.

Dengan berbagai tantangan dan keberhasilan yang mereka raih, pameran KIBA tahun ini membuktikan bahwa mahasiswa DKV ITB mampu menciptakan buku anak yang berkualitas dan siap bersaing di kancah lokal maupun global.

Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)