"Tidak ada negara maju kecuali seteah memajukan pendidikannya. Biaya yang dialokasikan untuk pendidikan bukanlah sebuah pengeluaran, melainkan suatu investasi sumber daya manusia. Semakin cepat menguasai IPTEK semakin cepat pula lonjakan kemakmuran di Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah perlu dukungan kompetensi SDM yang unggul. Selain itu social science tetap diperlukan untuk mengimbangi distribusi kebutuhan kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM di Indonesia. Sebagai bangsa dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua, Indonesia harus mampu mengolah sumber daya alamnya dari hulu hingga ke hilir," tutur Aher saat menyampaikan sambutannya. Pengolahan dari hulu ke hilir atau dari bahan baku hingga menjadi devisa negara adalah suatu bentuk kemandirian. ITB sebagai universitas yang menyelenggarakan peningkatan kualitas SDM, ternyata telah menerapkan target lulusannya yang memiliki keterampilan mengolah suatu komoditas secara mandiri dan terintegrasi hingga siap guna.

Pada tahun anggaran kali ini, jenis beasiswa pemprov yang diterima mahasiswa ITB meliputi 3 jenis beasiswa yang diperuntukkan bagi seluruh jenjang. Tiga jenis beasiswa tersebut adalah Biaya Pendidikan, Governor List, dan Tugas Akhir. Kriteria utama penerima beasiswa ini adalah penduduk Jawa Barat dan nilai akademik yang baik. Beasiswa pemprov jabar memiliki periode berkala tiap tahun dan rutin diberikan kepada mahasiswa ITB yang memenuhi spesifikasi. Pada kesemptan ini pula dilaksanakan penandatanganan kontrak beasiswa Lazis Cahaya Pintar dari PLN bekerja sama dengan 6 PTN di Jawa Barat termasuk ITB. Dengan fasilitas beasiswa yang diberikan kepada mahasiswanya, ITB sebagai lembaga pendidikan mempunyai peluang yang semakin besar untuk selalu produktif menghasilkan lulusan yang mambu berkontribusi dalam kemajuan bangsa.

sumber dokumentasi: Dinas Pendidikan Jawa Barat