3 Tim ITB Juarai Indonesian Indoor Aerial Robot Contest
Oleh niken
Editor niken


Seperti tahun lalu, tantangan IIARC tahun ini adalah mendesain, membuat dan menerbangkan pesawat RC dengan berat tidak lebih dari 135 gram dan mampu membawa wireless micro camera seberat 15 gram. Pesawat harus melakukan misi pemantauan udara dengan mengidentifikasi 20 karakter yang tersebar di daerah observasi dalam waktu kurang dari 2 menit.
Dalam IIARC 2009 ini, 3 Tim dari ITB memenangkan 4 dari 7 penghargaan yang disediakan panitia. 2 tim mahasiswa Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) - ITB masing-masing meraih Juara II kategori Perguruan Tinggi dan penghargaan Best Presentation. Sementara 1 tim alumni dan mahasiswa FTMD-ITB meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu Juara II kategori Umum dan Penghargaan Unique Design.
Menurut Feri, pilot dari Tim Maleo yang meraih penghargaan Unique Design, pesawatnya dirancang dengan kemampuan thrust vectoring dan ukuran sayap yang sangat lebar sehingga mampu terbang dengan kecepatan sangat rendah yang diperlukan selama pengamatan dengan microcamera. Namun sayang, kemampuan kecepatan rendah tersebut justru terkendala akibat tiupan angin yang masuk ke GSG karena cuaca di luar kurang baik.
Juara I dan III kategori Perguruan Tinggi diraih Tim dari Maranatha dan Tim dari UGM, sementara juara I kategori umum diraih Tim dari Palembang. Melihat animo dan banyaknya saran dan dukungan, IIARC akan digelar kembali tahun depan. Diharapkan pelaksanaan IIARC2010 nanti dapat lebih meriah dan jika memungkinkan dihadiri oleh tim-tim dari luar negeri.
Dalam IIARC 2009 ini, 3 Tim dari ITB memenangkan 4 dari 7 penghargaan yang disediakan panitia. 2 tim mahasiswa Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) - ITB masing-masing meraih Juara II kategori Perguruan Tinggi dan penghargaan Best Presentation. Sementara 1 tim alumni dan mahasiswa FTMD-ITB meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu Juara II kategori Umum dan Penghargaan Unique Design.
Menurut Feri, pilot dari Tim Maleo yang meraih penghargaan Unique Design, pesawatnya dirancang dengan kemampuan thrust vectoring dan ukuran sayap yang sangat lebar sehingga mampu terbang dengan kecepatan sangat rendah yang diperlukan selama pengamatan dengan microcamera. Namun sayang, kemampuan kecepatan rendah tersebut justru terkendala akibat tiupan angin yang masuk ke GSG karena cuaca di luar kurang baik.
Juara I dan III kategori Perguruan Tinggi diraih Tim dari Maranatha dan Tim dari UGM, sementara juara I kategori umum diraih Tim dari Palembang. Melihat animo dan banyaknya saran dan dukungan, IIARC akan digelar kembali tahun depan. Diharapkan pelaksanaan IIARC2010 nanti dapat lebih meriah dan jika memungkinkan dihadiri oleh tim-tim dari luar negeri.