Dua Mahasiswa ITB Jadi Orang Indonesia Pertama yang Juarai Lomba Debat Tingkat Dunia

Oleh Shabrina Salsabila

Editor Shabrina Salsabila

BANDUNG, itb.ac.id - Dua mahasiswa ITB yaitu Vicario Reinaldo (Teknik Industri 2010) dan Reza Fauzan Maulana (Teknik Sipil 2011) berhasil mencatat sejarah baru dalam dunia debat internasional dengan menjadi orang Indonesia pertama yang menjuarai World's University Debating Championship (WUDC). Pertandingan debat terbesar di dunia ini diselenggarakan di Rajalakshmi Engineering College, kota Chennai India selama satu minggu pada 27 Desember 2013 hingga 3 Januari 2014.

WUDC merupakan lomba debat antar mahasiswa terbesar di dunia yang diikuti oleh 384 tim dari berbagai negara di belahan dunia. Lomba ini terdiri dari dari tiga kategori yaitu English as Primary Language, English as Secondary Language, dan English as Foreign Language. Kategori yang diikuti oleh Vicario dan Reza adalah English as Foreign Language (EFL). Untuk menjadi juara dalam pertandingan ini Vicario dan Reza harus mengalahkan mahasiswa asal Rusia (New Economic School), Jerman (Eberhard Karls University Tubingen), dan Polandia (University of Warsaw) sebagai saingan terberat pada babak final. Tema debat yang diusung adalah "This House Believes That Multinational Companies Should be Liable for Human Rights Abuses That Occur Anywhere in Their Supply Chain".

Pertandingan debat ini menggunakan sistem debat parlemen Inggris. Topiknya diumumkan beberapa saat sebelum debat dimulai. Kontestan dibagi menjadi empat tim, dua mewakili pro pemerintah dan dua mewakili oposisi. Tim yang menjadi pemenang adalah tim yang dapat fokus menjawab pertanyaan pokok yang diajukan dan memberikan kontribusi terbesar selama berlangsungnya debat tersebut.

"Ada tantangan tersendiri pada pertandingan kali ini karena pada lomba debat yang saya ikuti sebelumnya jurinya telah terbiasa dengan aksen Asia, namun sekarang karena jurinya ada yang berasal dari Amerika atau Eropa yang tidak terbiasa dengan aksen Asia maka saya harus menyesuaikan gaya berbicara saya," ujar Vicario yang pernah menjuari lomba debat tingkat Asia yaitu United Asian Debating Championship (UADC) 2013 di Manila, Filipina tahun lalu

Sebelum menjadi perwakilan Indonesia, Vicario dan Reza yang tergabung dala Student English Forum (SEF) ITB terlebih dahulu mengikuti seleksi nasional melalui National University Debating Championship (NUDC) untuk menjadi perwakilan yang akan didanai keberangkatannya oleh DIKTI pada September lalu. Maka terpilihlah empat tim dari seleksi tersebut yaitu dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Bina Nusantara, dan Institut Teknologi Bandung sendiri. Setelah terpilih, para perwakilan Indonesia tersebut diberikan pelatihan oleh DIKTI sebanyak dua kali yang diselenggarakan di Bandung dan Jakarta.

"Pada awalnya saya mengikuti pertandingan ini dengan mimpi hanya ingin menguji kemampuan di lomba debat skala internasional saja, tak disangka-sangka ternyata menjadi juara. Saat diumumkan Indonesia juaranya rasanya senang sekali," ujar Vicario.

Pada akhir wawancara Vicario berharap agar prestasinya ini menjadi inspirasi untuk teman-teman dalam dunia debat agar terus berjuang dan jangan menyerah apabila mengalami kegagalan karena selama 6,5 tahun berkiprah di dunia debat bahasa Inggris, dalam 3 tahun pertama ia tidak pernah mendapatkan gelar apapun. "Kuncinya bukan hanya kemampuan bahasa Inggris tapi harus rajin latihan dan rajin mencari informasi dari berbagai sumber, tak hanya dari buku atau berita tapi juga diskusi dengan orang lain," tutup Vicario.

 

Dok. Pribadi