Alumni Teknik Fisika ITB Paparkan Peran Komputasi Awan dalam Inovasi Teknologi dan Bisnis
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Customer Engineer Google Cloud Indonesia, Eryan Ariobowo yang juga alumni Teknik Fisika ITB angkatan 1996 menjelaskan tentang Peran Cloud Computing dalam Inovasi Teknologi dan Bisnis. Ia menjadi pembicara pada acara Knowledge Sharing, BK Teknik Fisika, Persatuan Insinyur Indonesia pada hari Rabu (16/2/2022).
Cloud computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Awan adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Komputasi awan digunakan oleh berbagai industri dan berbagai jenis perusahaan mulai dari startup hingga organisasi pemerintah dalam membantu mereka berinovasi dan memberikan layanan yang lebih baik ke pengguna.
Kini, setiap industri mulai mengadopsi komputasi awan. “Pada tahun 2022, diproyeksikan 70 persen perusahaan akan mengintegrasikan manajemen cloud dengan menggunakan private dan public clouds. Di tahun 2024, lebih dari 50 persen perusahaan IT akan dianggarkan untuk transformasi dan inovasi digital. Pada tahun 2025, setidaknya 90 persen dari aplikasi perusahaan baru akan memanfaatkan artificial intelligence,” jelas Eryan.
Bukan hanya itu, penggunaan public cloud juga berdampak besar pada perekonomian Indonesia. Sebelum pandemi COVID-19, Boston Consulting Group memperkirakan dampak kumulatif adopsi public cloud terhadap perekonomian Indonesia selama 2019 hingga 2023 mencapai angka $36 Miliar. Selain itu, sekitar 345 ribu lapangan kerja baru tercipta di Indonesia karena terbentuknya stimulus ekonomi akibat adopsi public cloud.
“Secara rinci, 3 ribu pekerjaan muncul di industri IT, 20 ribu pekerjaan di industri digital yang mengadopsi cloud, 47 ribu pekerjaan di industri nondigital pengadopsi cloud, dan 275 ribu pekerjaan yang timbul akibat efek multiplier,” jelasnya.
Komputasi awan menjadi andalan di dunia digital karena memiliki berbagai karakteristik unik yang dapat memudahkan pekerjaan. “Pertama, tidak diperlukannya intervensi manusia untuk mencari sumber, dapat diakses di mana pun, dapat membagikan sumber secara luas pada konsumen, hanya perlu dibayar untuk fitur yang dipakai, dan dapat mencari sumber secara cepat,” jelas Eryan.
Terakhir, Eryan menjelaskan berbagai alasan mengapa banyak bisnis yang mulai berpindah dan mulai memanfaatkan Cloud Computing. “Mulai dari tujuan untuk mengurangi biaya infrastruktur, meningkatkan keandalan dan kelancaran sistem, mendapatkan lebih banyak data, untuk meningkatkan kecepatan pembuatan aplikasi baru, untuk menghubungkan berbagai layanan dari suatu platform bisnis, dan membuat perangkat lebih aman dan juga meningkatkan produktivitas pemakainya,” jelas Eryan.
Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)