American Corner ITB Gelar Sharing Session Mengenai Perencanaan Iklim dan Ketahanan Perkotaan
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – American Corner ITB mengadakan sharing session bertajuk "Perencanaan Iklim untuk Mengurangi Emisi dan Meningkatkan Ketahanan Perkotaan", di Perpustakaan ITB, Jumat (6/10/2023). Acara tersebut menghadirkan Chief Sustainability Officer Austin City of USA, Lucia Athens, sebagai pembicara, serta Dosen SAPPK ITB, Bagas Dwipantara Putra, S.T., M.T., Ph.D., sebagai moderator.
Membuka pemaparannya, Lucia Athens membahas peran penting kota-kota di Amerika Serikat dalam memimpin dengan contoh dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Lebih dari 750 kota di 48 negara bagian di Amerika Serikat telah aktif dalam mendukung kebijakan federal yang bertujuan mengurangi emisi dan menghadapi perubahan iklim.
Tidak hanya di Amerika Serikat, pembicaraan juga mencakup kontribusi Jakarta sebagai anggota C40 Global Cities, sebuah jaringan global yang menggabungkan para walikota dari berbagai kota terkemuka di dunia untuk mengatasi krisis iklim.
“Jakarta telah aktif dalam mempromosikan inisiatif seperti bangunan hijau, atap yang mendinginkan, serta berbagai upaya hijau lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lucia mengupas konsep keberlanjutan dengan tiga pilar utama, yaitu lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Peran pemerintah dalam manajemen perubahan, termasuk penghapusan hambatan, pemberian insentif, dan penciptaan mandat, menjadi kunci dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dalam pembahasan tentang pengadopsian inovasi dan alat penilaian lingkungan seperti Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara mempertimbangkan manfaat dan biaya dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan.
Sharing session ini juga menyoroti tujuan pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDG) dan bagaimana LEED untuk kota dan komunitas dapat membantu kota-kota mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Pembicaraan ini menjadi relevan dalam konteks Indonesia dengan pembahasan mengenai konsep "Nusantara" seperti kota spons, kota hutan, dan kota pintar. Pembangunan berkelanjutan memerlukan komponen seperti bangunan hijau, utilitas dan transportasi bersih, infrastruktur alam, serta aset budaya dan ekonomi. Melalui contoh proyek seperti Seattle Justice Center dan Austin Central Library yang meraih sertifikat LEED Platinum, peserta mendapatkan inspirasi tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam praktek.
Sharing session ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perencanaan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan langkah-langkah konkrit yang dapat diambil dalam menghadapi perubahan iklim. Diharapkan acara ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk mendorong upaya-upaya positif dalam mengatasi perubahan iklim dan membangun kota-kota yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)