Ardian Yudo Dewanto: Berkontribusi Memberikan Solusi Menjawab Isu Global dalam WorldMUN 2011
Oleh Shinta Michiko Puteri
Editor Shinta Michiko Puteri
"Saya merasa mendapatkan banyak manfaat dengan mengikuti WorldMUN ini. Saya menjadi tahu bagaimana caranya untuk bernegosiasi dan berdebat dengan cara yang baik terutama dalam moderated caucus (debat formal dimana perwakilan negara dapat mendiskusikan sebuah topik yang menjadi permasalahan, red)," ujar mahasiswa yang memiliki hobi berenang dan membaca koran ini.
Selain meningkatkan kemampuan berkomunikasi, Yudo mengaku juga mendapat banyak teman dari berbagai negara yang berbeda-beda, yaitu Perancis, Jepang, Singapura, dan India. "Selain menjadi lebih paham akan permasalahan global, saya juga berkesempatan untuk memperluas jaringan," tambah mahasiswa kelahiran 18 Juni 1991 ini.
"Berkomunikasi dengan perwakilan negara lain itu sangat sulit karena budayanya juga berbeda, tapi justru hal tersebut yang membuat kita mendapat pembelajaran lebih banyak," tutur Yudo saat ditanya mengenai hambatan saat menjalani simulasi konferensi tersebut.
Berkontribusi Memberikan Solusi Dengan Ciri Khas
Yudo mengatakan bahwa pengalamannya mengikuti WorldMUN 2011 ini merupakan suatu hal yang sangat baru karena bukan termasuk dalam bidang keprofesiannya. Namun hal ini ternyata tidak menjadi masalah. "Mencari solusi menggunakan logika secara sistematis dan komprehensif membuat ITB memiliki peran yang berbeda dari universitas lainnya dan hal tersebut menjadi ciri khas kami," kata Yudo.
Di komitenya, DISEC (Disarmament and International Security), dibahas mengenai narcoterrorism, yaitu penjualan obat-obatan terlarang atau narkotika sebagai sumber dana aksi terorisme. Ia memberikan solusi untuk mengganti profesi petani opium menjadi petani komoditas lain dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada. Di Afganistan misalnya, banyak mineral yang dapat digunakan. Selain dapat menjawab permasalahan, solusi ini juga sangat bermanfaat bagi jangka panjang karena membuka lapangan kerja baru.
Sembilan belas mahasiswa lainnya selain Yudo yang menjadi perwakilan ITB, yaitu Tulus Imaro, William Maha Putra, Dannis Muhammad Mangan, Shinta Michiko Puteri, Ivan Ramos, Alan Yudhahutama, Imam Prabowo, Aldinal Rachman, Ustica Haedy, Nisa Nafisalina, Retno Nuraini, Ajeng Dewi, Rachmat Fathoni, Ratih Hardian, M. Rijal Abdurrahman, Reswita Dery, Alida Nur Sakinah, Anthya Paramaputra, dan Mila Fira Pratiwi.
Terakhir, Yudo berpesan bahwa akan ada seleksi yang akan diadakan untuk WorldMUN 2012. Seleksi itu akan diadakan di tengah tahun 2011. Untuk keterangan lebih lanjut dapat mengunjungi website resmi WorldMUN ITB (http://worldmunitb.webs.com/).