Ariani Dwijayanti: "Teamwork makes dream works"
Oleh alitdewanto
Editor alitdewanto
BANDUNG, itb.ac.id- Dari beberapa mahasiswa yang mewakili ITB dalam kompetisi bisnis P&G ABC (P&G Asean Business Challenge), Ariani Dwijayanti mungkin menjadi salah satu sosok yang dibicarakan. Dalam ajang tersebut, Ariani menjadi pemimpin Tim d'BEER yang menyabet Most Improved Team, sekaligus sebagai Juara 2. "Sangat senang mendapat special award ini di mana tidak pernah ada di tahun sebelum - sebelumnya." tulis Ariani dalam email yang kirimkan kepada Kantor Berita.
Salah satu motto yang dia usung ialah "Teamwork makes dream works". Dalam memimpin, gadis 22 tahun ini menegaskan kekompakan tim dalam kerjasama menjadi salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilannya. Nama d'BEER sendiri merupakan kependekan dari dynamic-blue-energetic-effort and ROARRR yang merupakan gambaran tim ini saat beraksi. Final ajang ini sendiri sudah digelar di Hotel Manhattan, Jakarta pada Senin (05/04/2010).
Menurut mahasiswi SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen) angkatan 2006 ini, tidak ada kebiasaan ada award yang diberikan kepada tim yang tidak mendapatkan juara. Award ini diberikan karena para juri terkesan dengan strategi penjualan yang digunakan sangat kreatif dan menarik sehingga produk yang dijual sold out. Uniknya, strategi yang digunakan bukan stretegi yang direncanakan sejak awal.
"Awalnya kami melakukan promosi besar sehingga biaya marketing juga sangat besar, dengan asumsi sales yang dihasilkan akan besar juga." ujar gadis kelahiran Yogyakarta, 17 April 1988 ini. "Akan tetapi setelah memperoleh masukan dari para juri, kami dengan segera rapat kembali dan mengubah rencana untuk meraih sales dan profit yang tinggi. Akhirnya kami menemukan strategi baru yang dapat menjawab tantangan ini." Juri melihat tim d'BEER ini telah membuat sebuah perubahan signifikan dari rencana semula yang profitnya minus hingga akhirnya menghasilkan profit dan sales yang tinggi.
Menjadi pemimpin, menurut Ariani bukanlah hal yang mudah. "Saya memimpin sebuah tim yang orang - orangnya pintar-pintar dan teguh pada pendirian masing-masing." kenangnya. "Pada saat diskusi kami bisa sangat lama beradu argumentasi karena 6 orang dari kami masing - masing melemparkan ide dan kritikan yang tajam tapi bermanfaat."
Ariani menambahkan adaptasi juga sangat berpengaruh, dalam arti cepat belajar dan strategi dengan menjawab tantangan yang ada. "Setelah itu, kita wajib optimis terhadap hasil, dan pray."
Menurut mahasiswi SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen) angkatan 2006 ini, tidak ada kebiasaan ada award yang diberikan kepada tim yang tidak mendapatkan juara. Award ini diberikan karena para juri terkesan dengan strategi penjualan yang digunakan sangat kreatif dan menarik sehingga produk yang dijual sold out. Uniknya, strategi yang digunakan bukan stretegi yang direncanakan sejak awal.
"Awalnya kami melakukan promosi besar sehingga biaya marketing juga sangat besar, dengan asumsi sales yang dihasilkan akan besar juga." ujar gadis kelahiran Yogyakarta, 17 April 1988 ini. "Akan tetapi setelah memperoleh masukan dari para juri, kami dengan segera rapat kembali dan mengubah rencana untuk meraih sales dan profit yang tinggi. Akhirnya kami menemukan strategi baru yang dapat menjawab tantangan ini." Juri melihat tim d'BEER ini telah membuat sebuah perubahan signifikan dari rencana semula yang profitnya minus hingga akhirnya menghasilkan profit dan sales yang tinggi.
Menjadi pemimpin, menurut Ariani bukanlah hal yang mudah. "Saya memimpin sebuah tim yang orang - orangnya pintar-pintar dan teguh pada pendirian masing-masing." kenangnya. "Pada saat diskusi kami bisa sangat lama beradu argumentasi karena 6 orang dari kami masing - masing melemparkan ide dan kritikan yang tajam tapi bermanfaat."
Ariani menambahkan adaptasi juga sangat berpengaruh, dalam arti cepat belajar dan strategi dengan menjawab tantangan yang ada. "Setelah itu, kita wajib optimis terhadap hasil, dan pray."