Armein: Peta Jalan Teknologi Harus Memiliki “Desired Impact”

Oleh kristiono

Editor kristiono

Bandung, itb.ac.id - Pernyataan tersebut disampaikan Kepala PPTIK-ITB Armein Zaenal Rahman Langi dihadapan dosen dan peneliti Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI-ITB) dalam Lokakarya Road Map Pengembangan Keilmuan KK di STEI yang bertempat di Aula Timur ITB, Senin (14/01). Menurut Armein untuk meningkatkan value, peta jalan perlu memiliki bintang (baca: impact) yang dicita-citakan. Guna meraihnya, dapat diusahakan melalui skema dasar peta jalan yang berjenjang dan berurut mulai dari program riset, teknologi, produk dan aplikasi, investasi bisnis, dan pasar dengan empat langkah pengembangan yaitu (1) cari masalah strategis (pasar), (2) pilih teknologi strategis, (3) bentuk organisasi, dan (4) kembangkan teknologi, produk, jasa dan solusi. Armein menekankan, dalam menyusun road-map perlu sesuatu yang layak untuk dikejar. Sesuatu yang menumbuhkan excitement. Persoalannya, saat ini excitement sulit tumbuh karena merebaknya perubahan paradigma peneliti sebagai akibat realitas kehidupan sehari-hari. Akibatnya penelitian menjadi tidak fokus. Untuk mengatasi hal ini, perlu dukungan kelembagaan, sehingga penelitian sesuai jalur tridarma. Armein menyimpulkan, membangun riset terinstitusi membutuhkan kombinasi teknologi, marketing, dan organisasi untuk menghasilkan produk, jasa dan solusi yang menggunakan aset natural universitas. Dalam kesempatan ini, Armein juga mengulas perjalanannya hingga menjadi dosen di STEI. Armein bertutur, ketika dirinya masih remaja, ibunya sering mengajurkan dirinya masuk kampus ITB. Nama ITB kala itu memiliki magnet yang memukau banyak pemuda untuk menuntut ilmu. “Ada perasaan kalau orang pintar kuliahnya di ITB”, kenangnya. Kini, dirinya merasa ITB bukan lagi mimpi bagi kebanyakan anak muda Indonesia. Koordinator Penelitian Program Riset STEI-ITB Adriyan Bayu Suksmono, Ph.D menyatakan bahwa kebijakan ITB dalam riset adalah peningkatan jumlah dan kegiatan riset sehingga memenuhi standar dunia yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional maupun yang diterima oleh masyarakat. Bayu menyebutkan sesuai SK Senat Akademik Nomor 15/SK/K01-SA/2004, kebijakan riset ITB fokus pada bidang Energi Alternatif, Bioteknologi, Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Air, Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Senirupa dan Desain. Adapun STEI-ITB menekankan konsentrasi risetnya pada bidang Energi (Electrical), Instrumentasi, Teknologi Informasi, Komputerisasi Lanjut, dan Teknologi Pendidikan Keteknikan. Konsentrasi riset STEI-ITB tercakup dalam dua yakni kerekayasaan terapan dan kerekayasaan dasar. Kinerja kerekayasaan terapan diukur dari jumlah dan kualitas paten, prototype, rahasia dagang serta dampak langsung kepada masyarakat. Sedangkan penelitian kerekayasaan dasar, yang sifatnya jangka panjang, ditujukan untuk memberi sumbangan bagi kemajuan bidang keilmuan serta berguna untuk memproduksi pengetahuan baru. “Indikator keberhasilan rekayasa dasar diukur dari perolehan award, recognition, serta publikasi”, tutur Bayu. Sementara itu, dalam sambutannya Dekan STEI-ITB berharap dalam waktu dekat jumlah guru besar dapat bertambah antara 7 hingga 10 orang agar distribusi guru besar di setiap kelompok keilmuan lebih merata. Saat ini lima dari sembilan kelompok keilmuan yang ada di STEI-ITB belum memiliki guru besar. Menurut Dekan, pada tahun 2009 STEI-ITB berencana membuka kelas internasional berbahasa inggris. Selain itu, ada gagasan untuk membuka tiga program studi baru yakni Program Studi Teknik Tenaga Elektrik, Telekomunikasi, serta Program studi Sistem dan Teknologi Informasi. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika merupakan fakultas/sekolah pertama di lingkungan Institut Teknologi Bandung yang memiliki badan penasihat (advisory board) sendiri. Lokakarya sehari dilanjutkan dengan paparan road map dari masing-masing kelompok keahlian di lingkungan STEI yakni KK Teknik Biomedika, KK Teknik Elektronika, KK Informatika, KK Teknologi Informasi, KK Teknik Komputer, KK Teknik Kendali dan Komputer, KK Rekayasa Perangkat Lunak dan Data, KK Teknik Telekomunikasi, dan KK Teknik Ketenagalistrikan.