Aviation-174: Berbagi Cerita Bersama Alumni DKV ITB

Oleh Ramasha Shella Gustia

Editor Ramasha Shella Gustia

BANDUNG, itb.ac.id - Auditorium IPTEKS ITB pada Kamis (24/02/11) yang lalu tampak padat. Talkshow dengan tema "Destination! Brighter Future" tengah diselenggarakan sebagai salah satu dari beberapa rangkaian acara Aviation-174. Pada talkshow ini, diundang pembicara yang merupakan alumni Desain Komunikasi Visual ITB untuk berbagi cerita dan pengalaman penuh inspirasi kepada peserta talkshow.

Aviation-174 merupakan acara pameran yang diadakan oleh mahasiswa program studi Desain dan Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain (DKV FSRD) ITB. Talkshow yang merupakan salah satu rangkaian utama acara ini tidak hanya oleh mahasiswa seni rupa dan desain dari berbagai perguruan tinggi di Bandung, tetapi juga terbuka untuk umum.

Pembicara  yang hadir pada talkshow ini merupakan lulusan FSRD ITB dari berbagai angkatan. Mereka ialah Adi Panuntun (pendiri Sembilan Matahari), Yogi Hendrasworo (pakar Computer Graphic Imagery atau CGI), dan Henricus Linggawijaya (graphic designer). Moderator dari talkshow ini ialah Pidi Baiq, seorang seniman komik Indonesia lulusan FSRD ITB. Dengan gaya santai dan sedikit gurauan, beliau membuat talkshow ini penuh gelak tawa dan menyenangkan.

Sempat Ditentang Orang Tua, Akhirnya Sukses Menghampiri

Pada awal talkshow, pembicara berbagi tentang kisah mengapa mereka memilih masuk ke ITB. Pengalaman haru datang dari Atun, begitulah Adi Panuntun akrab dipanggil. Lulusan tahun 2004 ini pada awalnya ditentang oleh orang tuanya untuk masuk FSRD ITB. Ia sempat mencoba mengikuti tes masuk secara diam-diam, tetapi ternyata gagal. Saat Atun sudah memutuskan untuk berkuliah di tempat lain, seorang teman baik mendaftarkannya lagi untuk mengikuti tes masuk yang kedua kalinya.

Jika waktu itu Atun tidak menerima tawaran dari temannya, mungkin saat ini beliau belum tentu menjadi seorang pendiri Sembilan Matahari, sebuah perusahaan pembuatan film yang memiliki perpektif fokus dari kacamata desain. Beliau juga belum tentu menjadi sutradara film yang dibuat atas kerjasama dengan mahasiswa Teknik Arsitektur ITB dan Lembaga Film Mahasiswa (LFM) ITB yakni CIN(T)A. Film layar lebar ini sukses diputar di London, Inggris dan kembali membawa Atun dan kawan-kawan ke Singapura bulan ini.

Selagi Masih Muda Silakan Coba-coba

Yogi Hendrasworo ialah mahasiswa DKV ITB angkatan 1985. Bung Yogi, begitulah beliau disapa, berbagi tentang pengalamannya semasa kuliah dulu. Ia berpendapat, mahasiswa saat ini sudah sangat dipermudah dengan adanya komputer dan berbagai teknologi yang lain. "Kalau waktu saya kuliah dulu, mau memperbesar gambar berarti mengulang lagi dari nol Kalau sekarang tinggal diutak-atik saja di komputer beres. Susahnya jadi mahasiswa sekarang, mereka harus kreatif," cerita Bung Yogi panjang. "Kreatif berarti memiliki keteraturan tingkat tinggi," lanjutnya.

Untuk menjadi kreatif, seseorang harus memiliki passion di bidang tersebut. "Orang yang kreatif di DKV ya orang yang memang ngotot ingin masuk DKV karena suka, buka orang yang masuk DKV karena tidak diterima di jurusan teknik misalnya," kata Bung Yogi. "Bagaimana cara menemukan bidang yang menjadi passion kita ialah dengan mencoba-coba. Jangan takut, kalian masih muda. Saya sempat mencoba beberapa pekerjaan, tetapi ternyata passion saya ialah membuat animasi. Saat kalian bukannya tidak meninggalkan pekerjaan karena tidak bisa tetapi karena kalian tidak mau, itulah passion," terangnya panjang lebar.