Bagaimana Menciptakan Persona Unik di Media Sosial?
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id — Saat ini, eksistensi media sosial (medsos) semakin berkembang pesat. Media sosial tidak hanya dijadikan sarana untuk unjuk diri belaka, melainkan sudah merambat ke dunia bisnis dan perkontenan. Berbisnis dan berkonten di kanal medsos tentu bukan suatu hal yang mudah, ada banyak tantangan dan tips yang harus diketahui dan dipegang.
Melalui acara SBM ITB Talks Episode 66, Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) menghadirkan podcast yang bertajuk “Creating Unique Persona in Social Media” pada Selasa (28/6/2022). Narasumber yang dihadirkan yaitu seorang influencer dan pemilik akun @dimsthemeatguy, Dimas Ramadhan, MBA (Alumni MBA Enterpreneurship SBM ITB 2017).
Untuk memulai terjun di dunia media sosial, kita harus memiliki persona yang unik. Persona unik sendiri dapat diperoleh dengan fokus mengembangkan diri dan menganalisis apa keahlian, hobi, dan sesuatu ‘unik’ yang kita miliki. Ketika sesuatu yang kita hadirkan itu bersifat baru, beda, dan unik, hal ini akan menjadi daya tarik dan menciptakan persona unik yang melekat dalam diri kita.
Dengan menganalisis persona unik yang kita miliki, ada beberapa manfaat yang bisa kita peroleh. “Punya persona unik bisa membuat kita lebih cepat besar dan mudah dikenal,” ujar Dimas. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan usaha kita dalam merancang pasar. “Untuk menciptakan market baru, entah itu berupa produk atau jasa, jangan lupa untuk meriset pasar dan massa. Setelahnya, penting untuk menjaga kekonsistenan,” tambahnya.
Dalam menciptakan persona unik dan berkonten di media sosial, tentu banyak tantangan yang ada. “Medsos adalah dunia yang berbahaya, mostly orang akan langsung percaya dengan apa yang kita posting, maka isi dari konten kita harus edukatif dan positif. Ada pula yang cepat naik, tetapi juga cepat turun. Hal ini karena mereka tidak punya ilmu dan pengalaman dalam berbisnis, serta tidak adanya mindset enterpreneur. Kerap kali ada yang cepat terlena ketika sudah puas. Tentu ini sangat bahaya, padahal baru saja memulainya,” jelas peraih penghargaan Best of Foodie Category dalam acara TikTok Award 2021 ini.
Maka dari itu, sebelum terjun untuk berbisnis dan berkonten di dunia media sosial, kita harus mempertimbangkan kembali rencana konten yang ingin kita buat. Dari persona unik yang kita miliki, kita harus cek dan riset dengan keadaan pasar. Bagaimana content creator serupa bekerja? Apa impact dan value yang didapatkan? Selain itu, kita juga perlu memahami apa jenis media sosial yang kita gunakan karena tiap media sosial memiliki dunia dan massanya masing-masing.
Dimas menambahkan beberapa kiat lain yang harus dipegang dalam berbisnis dan berkonten di media sosial. “Hindari menjadi orang lain, jangan buat konten hanya di saat-saat yang viral, jangan pula kelamaan mikir dan berujung tidak lekas memulai. Lalu yang paling penting, jangan cepat putus aja. Kalau belum beruntung, jangan menyerah, riset dan gali kembali siapa netizen dan followers kita. Terakhir, jangan cepat puas, selama tangan dan kaki kita belum sakit, gas terus,” paparnya.
Reporter: Margareta Vidya Riswanti (Teknik Kimia, 2021)