Belajar Bertani Hidroponik bersama Alumni ITB
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id–Ikatan Alumni ITB menggelar webinar bertajuk “Bertani Hidroponik” pada Sabtu (18/9/2021). Acara ini menghadirkan pemateri di antaranya Tri Mulyani (Praktisi Hidroponik) dan Himmel Sihombing (Menteri Teknologi Pertanian IA ITB). Kedunya merupakan alumni ITB.
Ani mengatakansebagai narasumber sekaligus praktisi hidroponik dari ‘ARIRU Hidroponik’.
Gembong Primadjaja selaku Ketua Umum IAITB berharap dengan adanya webinar ini, hidroponik dapat lebih dikenal dengan alumni ITB yang lainnya. Sedangkan Himmel Sihombing (EL’96) selaku Menteri Pertanian dan Teknologi IAITB berharap hidroponik dapat menjadi solusi ketahanan pangan keluarga, karena dapat bercocok tanam walau tanpa lahan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Ani.
Semua berawal dari keinginan pensiun Syahruddin (suami Ani) untuk menjadi petani yang praktis, tidak membutuhkan tenaga yang banyak, pemeliharaannya gampang, tetapi menghasilkan panen dengan kualitas yang tinggi. Dari sana, Ani banyak belajar. Syahruddin-Ani tidak langsung terjun menuju yang kompleks. Mereka memulai hidroponik dari yang sederhana, seperti mencoba berbagai media tanam dan membaca jurnal.
“Jika orang selalu berpikir hidroponik dapat diaplikasikan dalam skala bisnis, bagaimana dengan orang biasa yang ingin mencoba?” ujar Ani.
Pemikiran tersebut menjadi alasan Syahruddin-Ani mengadakan pelatihan hidroponik supaya dapat diterapkan di masyarakat dengan mudah secara luas.
Banyak orang mengira hidroponik itu mahal, perawatannya susah, dan ribet. Padahal pada kenyataannya, hidroponik tidak serumit yang dibayangkan. Hidroponik dapat dibuat dengan cara yang sederhana.
Metode yang digunakan dalam hidroponik bermediakan air (tanpa tanah). Maka dari itu, hidroponik dapat dilakukan di lahan tanpa tanah selama tempat tersebut cukup terkena sinar matahari.
Hasil dari panen hidroponik memiliki kualitas yang lebih tinggi dengan bebas pestisida. Apapun hamanya, pestisida yang digunakan adalah pestisida nabati, bukan kimia. Salah satu contoh pestisida nabati adalah bawang merah halus yang difermentasikan selama satu hari.
Tak hanya untuk dewasa, hidroponik juga dapat dilakukan oleh anak-anak dan lansia.
Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)