Belajar Langsung dari Praktisi: Mahasiswa ITB Kunjungi Pabrik Gula dan Sentra Pembibitan Buah di Majalengka
Oleh Helga Evangelina - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
JATINANGOR, itb.ac.id — Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Tahunan dan Ekonomi Pertanian dari Program Studi Rekayasa Pertanian, Institut Teknologi Bandung (ITB), melaksanakan kuliah lapangan ke Kabupaten Majalengka, Rabu (12/6/2024). Kunjungan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung dari kegiatan belajar yang telah diperoleh selama satu semester di dalam kelas.
Kuliah ini diikuti 51 mahasiswa Teknologi Produksi Tanaman Tahunan dengan dosen pengampu Dr. Ir. Eri Mustari, M.P. dan Dr. Ir. Endang Hernawan, M.Si., serta enam mahasiswa Ekonomi Pertanian yang didampingi oleh Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P. dan Ir. Agustania Tjahjadimulja, M.P.
Rombongan mahasiswa mengunjungi dua lokasi, yaitu PT. PG Rajawali II Unit Jatitujuh dan CV. Ciputri. Di lokasi pertama, mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai proses produksi gula dari tebu. PT. PG Rajawali II merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi gula dan bekerja sama dengan ID Food yang bergerak di bidang pangan seperti pertanian, perikanan, dan peternakan. Di sana, mahasiswa melihat langsung proses penebangan tebu, pembersihan tebu, hingga produksi gula di pabrik.
"Semoga sekarang jadi kebayang, karena biasanya di kelas saja. Siapa tahu di lapangan bisa kenalan langsung dengan tanamannya," ujar dosen pengampu mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Tahunan, Dr. Ir. Eri Mustari, M.P.
Selanjutnya, mahasiswa mengunjungi CV. Ciputri, sebuah sentra pembibitan tanaman buah-buahan di Majalengka. Iklim Majalengka ideal untuk pembibitan berbagai macam tanaman buah seperti mangga, durian, alpukat, manggis, jambu biji, dan jambu air. Mahasiswa belajar tentang efisiensi penggunaan lahan dan bagaimana pembibitan yang baik dapat menjamin pendapatan petani setiap bulannya. Adapun bibit-bibit yang diproduksi di tempat tersebut telah bersertifikat dari Kementerian Pertanian.
Direktur Utama CV. Ciputri, Mamat Hikmat, menjelaskan bahwa perusahaan ini awalnya hanya memasarkan bibit dari perusahaan lain. Namun, dengan dukungan Dinas Balai Sertifikasi Benih Majalengka, CV. Ciputri mengembangkan varietas sendiri melalui teknik okulasi, sambung batang, dan sambung pucuk. "Kami mengembangkan setiap komoditas untuk memiliki pertumbuhan yang cepat, baik, dan stabil. Setelah berhasil, kami daftarkan ke Balai Sertifikasi Benih untuk mendapatkan nomor izin edar," ujarnya.
Mahasiswa mengamati langsung bibit-bibit yang ada di lokasi tersebut dan berdialog dengan Pak Mamat untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai proses pembibitan dan pengembangan varietas tanaman buah-buahan.
Kuliah lapangan ini memberikan wawasan kepada mahasiswa serta melengkapi pengetahuan teori yang telah diperoleh di dalam kelas. Mahasiswa diharapkan memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai aplikasi nyata dari teknologi produksi tanaman tahunan dan ekonomi pertanian di lapangan.
Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)