Berangkat dari Masalah Sektor Energi, Lahirlah Jurusan Teknik Bionergi dan Kemurgi ITB
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi “Rinuva” ITB (HMTB ITB) menyelenggarakan webinar terkait pengenalan jurusan serta pengenalan jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi. Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi merupakan jurusan yang masih belum banyak di Indonesia dan hanya ada di Institut Teknologi Bandung.
Acara ini diisi oleh empat pembicara yang juga mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB. Mulai dari Andreas Yulius Pamungkas dan Abdurrahman Sudais Al Gifari dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2020. Lalu ada Dhea Sandrina dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2019, serta Rafi Rivaldi Faisal Ismail dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2018 yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi “Rinuva” ITB.
Webinar ini diawali dengan penjelasan tentang awal mula terciptanya jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi. “Peningkatan emisi karbon, pemanasan global, hingga keterbatasan ketersediaan dari minyak bumi atau fossil fuel menjadi beberapa masalah yang cukup besar untuk dunia ini, terutama untuk sektor energi. Maka dari itu, terciptalah jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi,” jelas Sudais.
Teknik Bioenergi dan Kemurgi adalah bidang keilmuan yang dapat memformulasikan masalah-masalah mengenai pemrosesan dan pengolahan bahan nabati menjadi bahan nonpangan pada skala industri, menciptakan sumber energi baru dan energi terbarukan. “Jurusan ini juga mempelajari cara memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara efisien dan efektif dalam mengolah dan memanfaatkan sumber energi baru dan energi terbarukan,” terang Dhea.
Secara akademik, jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB belajar berbagai jenis mata kuliah setiap semesternya. “Mulai dari Kimia Organik, Analisis Matematik Teknik Proses, Teknologi Fermentasi, Operasi Pemisahan Difusional, Sistem Utilitas, Peristiwa Perpindahan, Bahan Konstruksi Proses, Pengendalian Proses, Konversi Termal Biomassa, Produk Kimia Basis Nabati, hingga Perancangan Pabrik Bioenergi dan Kemurgi,” jelas Rafi.
Setelah itu juga dijelaskan tentang jalur masuk Teknik Bioenergi dan Kemurgi Institut Teknologi Bandung. “Ada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri ITB (SM ITB) yang tentunya ada pada peminatan Saintek,” jelas Andreas.
Terakhir, prospek kerja terkait jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi juga dijelaskan. Lulusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi akan banyak berkecimpung di bidang produksi energi alternatif, bidang teknologi pascapanen, dan bidang riset bioenergi.
Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)