Audio Electronics Workshop; Efek dan Amplifier Murah Buatan Sendiri

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG, itb.ac.id - Bagi para pecinta gitar elektrik, amplifier dan efek gitar mungkin merupakan elemen yang tak terpisahkan dari gitar itu sendiri. Kedua alat yang biasanya didapat setelah merogoh kocek ratusan hingga jutaan rupiah itu ternyata dapat dibuat sendiri. Teknik pembuatan amplifier dan efek gitar menjadi bahasan utama dalam Audio Electronics workshop yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HME) ITB, Minggu (14/06/09) lalu.
Bertempat di Aula Barat ITB, Audio Electronics Workshop menghadirkan Dogie dari Revolt! sebagai pembicara pada sesi pembuatan efek distorsi. Revolt sendiri merupakan produsen efek gitar asli Indonesia. Sedangkan sesi pembuatan amplifier menghadirkan Tatang Kusdinar. Kedua pembicara tersebut menjelaskan mengenai efek gitar dan amplifier serta mengajarkan teknik pembuatannya pada para peserta workshop.

Pembuatan amplifier dan efek gitar yang memanfaatkan elektronika praktis menurut Ade Arnusa (Teknik Elektro '06), ketua panitia workshop, merupakan hal yang mudah. Alat dan bahan yang digunakan dapat dijumpai dengan mudah di toko elektronik. Pembuatan satu buah efek distorsi yang berukuran sekitar 15x15x10 cm - yang terdiri dari sirkuit, resistor, kapasitor, dioda, dan OP AMP; menelan biaya sekitar 40 ribu rupiah. Sementara pembuatan amplifier berukuran 15x10x30 cm menelan biaya 60 ribu rupiah. Bandingkan dengan harga masing-masing alat tersebut di pasaran yang mencapai ratusan hingga jutaan rupiah. Keuntungan lainnya adalah amplifier berukuran kecil dan portable.

"Workshop ini sekaligus mengajarkan pada para peserta bahwa kita mampu memproduksi alat sendiri. Selain dapat menghemat, kemampuan yang diperoleh peserta dalam workshop ini dapat digunakan untuk sumber penghasilan," demikian keterangan dari Ade.