Berbagi Pengalaman: Entrepreneurship untuk Perwira Usaha

Oleh kristiono

Editor kristiono

Bandung, itb.ac.id - Rabu (31/8) atas prakarsa Betti Alisjahbana terselenggara seminar bertajuk “Berbagi Pengalaman : Entrepreneurship untuk Perwira usaha muda/calon”. Kemasan acara ini khusus didedikasikan untuk alumni ITB. Fokus acara ini sebagai bagian dari program berbagi pengalaman dari Alumni Senior ke Juniornya. Seminar yang berdurasi 3 jam tersebut diawali sambutan oleh Betti Alisjahbana, dirangkai sharing technopreneur oleh beberapa alumni ITB yang sukses dalam berwirausaha. Yani Panigoro, Alumni Senior ITB, dari Medco Group, dalam kesempatan ini berbicara tentang siasat permodalan dalam memulai bisnis. Menurut Yani, kesulitan permodalan dapat diatasi dengan memanfaatkan bantuan modal ventura. Untuk mendapatkan akses modal ventura, seorang wirausaha harus bisa dipercaya. Yani Panigoro juga menekankan untuk menjadi wirausahawan sukses, perlu proses. “Suatu usaha selalu butuh waktu untuk menunjukkan hasilnya”, ujarnya. Yana S. Raharja, wakil dari Quasar memboyong tema “Tantangan meningkatkan daya saing bisnis teknopreuner”. Yana Harjana berpendapat, sebagai entrepreneur, seseorang perlu memiliki soft skill bagus. Yana merinci bahwa mental kuat, dukungan keluarga, jaringan, komunikasi, jiwa helpful wajib dimiliki entrepreuner. Yana menambahkan untuk jadi entrepreuner tidak perlu nilai A. “Dulu waktu saya kuliah, prinsip saya pokoknya lulus dulu, ngerti belakangan”, candanya. Selain Yani dan Yana, tampak wirausahawan Moko P. Astamoen dari Tritech Consult. Moko membahas tema modal utama entrepreuner dalam memulai bisnis. Hadir pula Pendiri Commonroom, Gustaff Hariman Iskandar yang menyoroti industri kreatif sebagai suatu peluang bisnis. Seminar yang dipandu langsung oleh Yetti Alisjahbana bertempat di Ruang Multimedia ComLabs ITB, Gedung TPB Lt 1. Sembilan puluh dua peserta yang hadir merupakan Alumni ITB dari berbagai angkatan dan jurusan. Waktu selama tiga jam selain diisi dengan sesi berbagi pengalaman, juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab. Seminar ini merupakan rangkaian terakhir beberapa seminar sejenis yang telah diselenggarakan sejak empat bulan lalu bertempat di dua kota yakni Jakarta dan Bandung. Disinggung tentang kaitan seminar dengan pencalonan diri Betty Alisjahbana sebagai ketua IA-ITB, panitia membenarkan bahwa acara ini bagian dari sosialisasi. Namun, Panitia menekankan bahwa latar belakang utama seminar adalah sebagai bentuk kepedulian Betty terhadap salah satu isu yang menjadi 'concern' alumni ITB.