Berkolaborasi dengan VKTR, ITB Siap Hadirkan Inovasi Desain Bus dan Truk Listrik

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D. tengah memamerkan dokumen kerjasama keduanya. (Foto: Bashravie Thamrin)

BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung terus giat melakukan kerja sama untuk melahirkan inovasi mutakhir demi kemajuan bangsa. Teranyar, ITB bersama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. menandatangani perjanjian kerja sama di Gedung Science and Techno Park (STP) Ganesha, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (14/7/2023).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dan Rektor ITB yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D.

Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., mengatakan bahwa ini merupakan kerja sama dunia pendidikan dan industri dalam mengembangkan electric vehicle di Indonesia. Kolaborasi ini terkait desain yang melibatkan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Hal ini dapat menjadi solusi yang melengkapi kebutuhan industri mengenai estetika produk electric vehicle.

Beliau turut senang dan siap berkolaborasi dengan pihak manapun untuk melahirkan inovasi karya anak bangsa. Ia juga turut optimistis dapat memberikan kontribusi yang solutif untuk kemajuan industri otomotif di Indonesia untuk mewujudkan sustainable living.

Sementara itu, Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, bahwa kendaraan listrik, khususnya bus dan truk listrik, merupakan bagian dari masa depan yang ramah lingkungan. Desain yang modern, dinamis, dan futuristik diperlukan, tetapi tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan.
"Kami yakin bersama ITB, kami mampu mewujudkannya," tambah Gilarsi.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D. dalam sesi pers. (Foto: Bashravie Thamrin)

Gilarsi menambahkan bahwa desain bus dan truk listrik memerlukan persiapan dan riset yang matang, serta komunikasi yang intens dengan berbagai pihak, termasuk pihak karoseri. Sebagai contoh, bus listrik memiliki baterai dengan bobot yang lebih berat, sehingga desainnya harus disesuaikan dengan kebutuhan karoseri dalam membangun bodi kendaraan.

"Kami berharap House of Design ini dapat menghasilkan desain yang tidak hanya bernilai estetik, tetapi juga mengadopsi teknologi aerodinamis tingkat tinggi agar bodi kendaraan yang dihasilkan dapat menghemat energi," tambah Gilarsi.

House of Design ini merupakan co-working space antara VKTR dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Tim yang terlibat dalam proyek ini terdiri atas para alumni FSRD ITB yang memiliki pengalaman dalam teknik desain kendaraan listrik. Lembaga ini juga akan menjadi laboratorium bagi mahasiswa jurusan terkait di FSRD ITB.

Reporter: Bashravie Thamrin (Manajemen, 2024)