Bersama Dinas Pariwisata Biak, ITB Adakan Pelatihan Pengembangan Cenderamata dengan Teknik Batik Dingin untuk Pengrajin Biak
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) 2022 mengadakan kegiatan pelatihan pengembangan cinderama batik dingin pada Selasa (24/5/2022) di Hotel Asana Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Kegiatan ini dilatarbelakangi tujuan pengembangkan pariwisata dan peningkatan perekonomian di kabupaten tersebut. Untuk mendukung keberlangsungan pengembangan kerajinan tangan ini, LPPM ITB 2022 bekerja sama dengan dinas pariwisata kabupaten setempat.
Dalam pelatihan ini, LPPM ITB 2022 berfokus pada kerajinan kerang, gantungan kunci, dan tatakan gelas menggunakan teknik batik dingin dengan desain batik motif Biak yang sesuai dengan kesenangan masyarakat kontemporer. Hasil kerajinan ini nantinya dapat diperjual-belikan oleh pengrajin dengan harga murah, tetapi tetap membawa keuntungan. Tim LPPM ITB 2022 merasa harga murah dan desain menarik dapat memancing pembeli untuk membeli kerajinan dan pada akhirnya meningkatkan sirkulasi penjualan.
“Batik merupakan warisan budaya Indonesia dan terlihat sepertinya setiap daerah harus mampu membatik. Namun, kami melihat masyarakat Biak memiliki kendala material. Kebetulan, di Bandung, kami mengenal Bu Niken yang menemukan teknik batik dingin, teknik batik tanpa pemanas, yang memanfaatkan perintang bubuk asam. Apabila bubuk asam ditambahkan dengan mentega dan cairan, perintang dapat digunakan sebagai perintang warna. Dengan menggunakan teknik ini, kita dapat langsung mewarnai kerajinan dan tidak perlu membatik berulang kali. Oleh sebab itu, teknik ini sangat menguntungkan masyarakat Biak karena lebih praktis dan harga bahannya lebih murah. Tentu saja kami tetap harus berlandaskan pada desain otentik Biak,” ucap Dr. Ira Adriati, M.Sn., Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, yang ikut serta dalam kegiatan pelatihan seperti dikutip dari situs ;papuajaya.com
Cinderamata yang dibuat ditargetkan untuk dapat dijual di hotel ataupun lokasi sejenis. Harapannya, pelatihan ini dapat berperan dalam membentuk keterampilan batik dan pangsa pasar kerajinan di Biak Numfor sekaligus mengembangkan pariwisata dan perekonomian warga setempat.
Reporter: Stevani (FMIPA, 2021)